Tim Editor
Bocah malang ini dipasung di dalam kamar rumahnya di Kampung Setu RT 16 RW 14 Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ironisnya keluarga beralasan Zidni dipasung karena dianggap nakal dan sering berulah.
Beruntung pihak Dinas Sosial Kota Tangsel segera membebaskan korban dari pemasungan tersebut, lantaran mendapatkan informasi dari masyarakat yang tak tega melihat peristiwa pemasungan tersebut.
"Informasi ini berawal dari aduan masyarakat, kami (dinsos) langsung menuju ke lokasi sesuai alamat yang kami terima," kata Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kota Tangsel, Sarbini di lokasi Rabu (13/3/2019).
Mendapati kondisi bocah tersebut dirinya sangat miris dan prihatin, dia melihat saat itu kaki anak malang ini terantai di atas kasur tanpa sehelai pakaian menepel di tubuh. Bahkan bocah ini juga harus tidur bersama dengan kotorannya sendiri. "Mungkin bocah ini harus buang 'hajat' di kasur karena enggak bisa kemana-mana karna terantai,” ujarnya.
"Saya bilang, ini masih anak-anak, enggak bisa dipasung. Ini bisa dipidana kalau begini," tambahnya.
Sarbini bilang atas temuan ini dirinya melihat secara kejiwaan Zidni sudah tak sehat karena lama dipasung. "Bocah ini mengerti apa yang kita ucapkan tetapi tidak bisa berbicara," ujarnya.
"Saya menggugah kepada masyarakat yang tinggal di Tangsel Khususnya di wilayah Setu untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama yang ada di lingkungan kita. Ini menjadi kewajiban Dinas Sosial Kota Tangsel untuk memberikan perlindungan terlebih anak yang memiliki kekurangan fisik dan mental," ungkapnya.
Untuk diketahui, Wagiati ibu sang bocah saat ini sedang dirawat di RSUD Tangsel ditemani oleh suaminya karena mengidap penyakit gula. Sementara itu kondisi sang anak sudah membaik dan bersih dan untuk sementara ditampung di rumah persinggahan.
