Tim Editor
Jakarta, era.id - PDI Perjuangan memberi sinyal soal sosok yang bakal duduk di kursi Ketua DPR RI. Sebab, jika berdasarkan hasil perhitungan internal dan dari hasil real count sementara KPU, PDIP bakal lolos ke parlemen dengan total 133 kursi.
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah mengatakan, bukan tak mungkin, Ketua DPP non-aktif Puan Maharani yang bakal jadi Ketua DPR RI di periode 2019-2024. Apalagi berdasarkan UU MD3, kata Basarah, partai pemenang Pileg 2019 berhak menugaskan kadernya untuk menjadi Ketua DPR RI.
"Puan Maharani memang kader PDIP yang paling berpeluang untuk menjadi Ketua DPR RI," kata Basarah dihubungi wartawan, Senin (13/3/2019).
Bukan tanpa alasan kalau kemudian PDIP memberikan sinyal bakal mengutus Puan jadi Ketua DPR. Sebab, kata Basarah, Puan telah berpengalaman di dunia politik.
Hal ini terbukti dengan pengalamannya sebagai Menko PMK pada periode 2014-2019. Enggak cuma itu, Puan juga pernah menjabat Ketua Fraksi PDIP 2009- 2014 dan sudah tiga periode menjadi pengurus DPP PDIP.
Selain itu, perolehan suara Puan di Pileg 2019 dari Dapil Jateng V meliputi Klaten, Sukoharjo, dan Surakarta Kota pun dianggap PDIP di atas ekspektasi karena mencapai 420 ribu suara.
"Pergaulan dan interaksi politik Puan dengan berbagai kalangan sosial politik juga sangat luas dan baik. Dia kader partai yang paling dipercaya untuk urusan-urusan publik saat ini," ungkap Basarah.
Meski begitu, politikus partai berlambang banteng ini bilang, meski Puan dianggap pantas menjabat sebagai Ketua DPR tapi tetap Ketua Umum Partai PDIP Megawati Soekarnoputri yang bakal menentukan.
"Siapa yang akan ditugaskan menjadi Ketua DPR RI dari PDIP tetap tergantung hak prerogatif dan keputusan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri," jelas dia.
Basarah yakin, jika nantinya Puan mendapatkan jabatan sebagai Ketua DPR RI, dia bisa mengoptimalkan kinerja lembaga parlemen tersebut.
Apalagi, koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin banyak yang lolos ke parlemen, sehingga, ini bakal mempermudah tugas Ketua DPR untuk mengkoordinasikan dan mengoptimalkan kinerja anggota dewan.
