Lewat keterangan resminya, Kepala BPPTKG, Hanik Himaida mengatakan, guguran lava terjauh itu jadi bagian dari guguran lava yang terjadi sepanjang Kamis pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Berdasar pantauan CCTV, guguran lava mengarah ke hulu Kali Gendol.
Selain guguran lava, BPPTKG juga merekam tujuh kali gempa guguran dengan amplitudo 3-60 mm dengan durasi 20-120 detik. Sementara itu, hasil pengamatan visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 10 meter di atas puncak kawah.
Angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah tenggara, dengan suhu udara 16-18.2 derajat celcius. Sementara itu, kelembaban udara 25-97 persen, dan tekanan udara 568.5-709 mmHg.
Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara, Gunung Merapi tidak direkomendasikan untuk kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana. Warga juga diimbau agar tak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol untuk meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.