Analisis Moeldoko Soal 22 Mei, Tetap Tenang

| 17 May 2019 22:27
Analisis Moeldoko Soal 22 Mei, Tetap Tenang
Kepala Staff Presiden (KSP) Moeldoko (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Kepala Staff Presiden (KSP) Moeldoko membeberkan hasil analisisnya terkait aksi people power yang bakal dilaksanakan pada 22 Mei mendatang. Kata dia, ada upaya sistematis untuk memanfaatkan situasi bila terjadi pengumpulan massa.

"Rencana ini bukan main-main. Sungguhan. Ada sekelompok tertentu yang ingin situasi dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Moeldoko di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).

Untuk mencegah pemanfaatan kumpulan massa ini, Moeldoko mengimbau, masyarakat tak perlu datang ke satu titik kumpul untuk melaksanakan people power. "Ngapain jauh-jauh dari luar kota ke Jakarta tapi tahu-tahu menghadapi sebuah musibah."

Mantan Jenderal TNI ini kemudian mengungkapkan, apa yang disampaikannya ini bukanlah sebuah skenario yang dibuat oleh pemerintah. Tapi, skenario ini sudah disiapkan oleh kelompok yang tak disebut lebih gamblang oleh dirinya.

Moeldoko juga membantah adanya sniper --penembak jitu-- yang berjaga dan disebut-sebut bakal memprovokasi masyarakat yang ikut dalam gerakan people power. Kata dia, kalau pun ada letupan senjata, dipastikan bukan dari aparat penegak hukum yang berjaga. 

"Saya ingin tegaskan, tidak ada sniper! Jadi supaya paham agar tidak digulung jd berita yg merugikan pemerintah. Saya katakan dengan tegas, tidak ada sniper!" ungkap dia.

Meski begitu, Moeldoko enggan menyebut jika skenario ini dilaksanakan oleh kelompok teroris. Sebab, yang terpenting adalah jangan sampai ada masyarakat berkumpul di satu wilayah kemudian terjadi provokasi seperti analisisnya tersebut.

Dia juga menyebut saat ini, sudah ada upaya dari pemerintah melalui TNI dan Polri untuk menjaga kondusivitas di tengah masyarakat. Sehingga masyarakat tak perlu lagi memikirkan hal tersebut.

"Serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan. Negara sungguh sangat sanggup menghadapi itu. Jadi enggak usah perlu diragukan apalagi takut, enggak perlu," tutupnya.

 

Rekomendasi