206 Satgas TNI Bertolak ke Asmat

| 25 Jan 2018 12:08
206 Satgas TNI Bertolak ke Asmat
206 Satgas Kesehatan TNI Bertolak ke Asmat (Bagaskara Isdiansyah/era.id)
Jakarta, era.id - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menerbangkan 206 Satgas Kesehatan untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan penyakit campak di Asmat, Papua. Rencananya pelepasan pemberangkatan akan dipimpin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, siang ini, di di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Kasubbid Renkoorlip Puspen TNI Letkol Laut (KH) Bazisokhi Gea mengatakan, Satgaskes TNI ini akan berada di Papua sepanjang tahun, dan akan dirotasi sembilan bulan sampai wilayah Asmat bebas dari gizi buruk dan penyakit campak.

"Yang ini di sana selama 3 bulan nanti dirotasi. Tapi kita akan berada di sana sampe wabah gizi buruk sama campaknya hilang. Perintah Presiden pada Rapim TNI kemarin sih minta sepanjang tahun," tutur Bazisokhi, Kamis (25/1/2018).

Dikatakan Bazisokhi, perjalanan yang akan ditempuh personel Satgas Kesehatan TNI ini tidak mudah. Selain jauh, medan yang akan ditempuh untuk bisa menjamah wilayah Asmat terbilang cukup sulit.

Satgaskes TNI rencananya akan bertolak menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara (AU) CN 295 dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, untuk transit. Kemudian dilanjutkan menuju Pattimura dan Timika Papua.

"Nanti dari sini terbang ke Makassar dulu, habis itu dilanjut dengan kapal kecil untuk sampai di Papua. Setelah sampai di sana untuk ke lokasi kita naik speedboat. Saya dikirim foto sama anak buah saya di sana, saya lihat kasihan sekali tapi ya gimana namanya tugas harus siap," kata Bazisokhi.

Saat ini tercatat sebanyak 70 balita meninggal dunia akibat wabah tersebut, dan ratusan lainnya masih dirawat di rumah sakit setempat dengan perawatan seadanya. Wabah ini diduga akibat tidak dilakukannya program imunisasi, minimnya fasilitas kesehatan, serta sedikitnya petugas kesehatan.

 

Tags : asmat
Rekomendasi