Optimisme Program Biodiesel 30 Persen Tekan Impor Migas

| 23 Dec 2019 11:59
Optimisme Program Biodiesel 30 Persen Tekan Impor Migas
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri dan Dirut Pertamina menyaksikan pengisian BBM B30 ke salah satu kendaraan (Dok. Biro Pers
Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo mengapresiasi implementasi Program biodiesel 30% (B30) yang resmi berlaku mulai Senin, akan menghemat devisa negara hingga mencapai 4,8 miliar dolar AS atau Rp63 triliun per tahun.

"Hari ini kita sampaikan bahwa Program B30 telah kita luncurkan dan ini bisa menghemat, yang saya paling senang ini bisa menghemat devisa Rp63 triliun," kata Presiden Jokowi usai meresmikan implementasi Program B30 di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono Jakarta Selatan, Senin.

Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi kepada semua pihak karena implementasi Program B30 bisa dipercepat. "Saya sampaikan bahwa Program B30 ini bisa maju, tidak tahun 2020, tetapi akhir 2019 sudah dimulai," katanya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut proses restrukturisasi keuangan Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dipercepat sehingga bisa beroperasi maksimal dalam tiga tahun ke depan. Hal ini menurutnya, lomptan besar di sektor energi.

"Hal ini tidak terlepas dari hasil kerja nyata Kementerian BUMN dalam mengurangi impor sektor migas sehingga mengurangi Current Account Defisit (CAD) sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo," ujar Erick melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/12/2019).

Erick mengatakan, proses restrukturisasi keuangan TPPI dipercepat yang semula tahun 2020 sudah dapat diselesaikan akhir 2019. Dengan demikian, sudah ada dua rencana besar Presiden Jokowi yang terealisasikan.

"Selama ini sejak 2012 TPPI dinyatakan default pengoperasian belum berjalan baik, saat ini restrukturisasi keuangan sudah berjalan baik, sehingga TPPI sebagai perusahaan bisa berjalan sehat," kata Erick.

Erick mengatakan, proses TPPI berjalan dengan baik hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM. Dia memastikan TPPI akan beroperasi maksimal.

Bahan bakar B30 diklaim mampu mengurangi impor migas dengan memaksimalkan penggunaan Fati Acid Methyl Ester (FAME) yang dicampur ke dalam Solar.

Saat ini, Pertamina telah menyiapkan 28 titik penerimaan FAME untuk B30, diantaranya Medan, Dumai, Siak, Teluk Kabung, Plaju, Panjang, Tanjung Gerem, Bandung Group, Tanjung Uban, Jakarta Group. Selain itu, masih ada di Cikampek, Balongan, Tasikmalaya Group, Cilacap Group, Semarang Group, Tanjung Wangi, Surabaya, Tuban, Boyolali, Rewulu, Bitung, Balikpapan Group, Kasim, Kotabaru Group, Makassar, Manggis, Kupang, dan STS Pontianak.

"Kita juga bisa percepat penggunaan B30 sehingga ketergantungan kita terhadap impor berkurang, negara punya kompetitif dan lebih efisien. Ini juga bagian dari agenda besar yang sudah dicanangkan Presiden," tegas Erick.

Seperti diketahui, dalam penyaluran B30 ini, Pertamina telah bekerja sama dengan 18 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN).

Tags : bumn
Rekomendasi