Dalam rekaman yang diputar di stasiun televisi Ukraina pada hari Minggu malam, pilot pesawat lain yang berada di sekitar Bandara Internasional Imam Khomeini mengaku ia melihat cahaya dari rudal di langit sebelum pesawat Boeing 737-800 berisi 176 orang penumpang dan awak itu meledak.
"Rekaman audio membuktikan bahwa pihak Iran tahu sejak awal bahwa pesawat kami telah terkena rudal," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/2/2020).
Pilot dari maskapai asal Iran, Aseman itu dengan tegas bilang ia melihat rudal terbang menuju arah pesawat yang sedang take off.
"Itu terlihat seperti misil terbang," kata pilot yang tak diungkap identitasnya itu dengan bahasa Inggris dan Persia.
Menara ATC sempat tak percaya dan meminta pilot untuk mengulangi pernyataannya. "Tak ada laporan ada misil, seperti apa bentuknya?" tanya menara pengawas.
Sesaat setalah itu, sebuah ledakan di udara terjadi. "Ada ledakan, sangat besar, kami melihatnya!" kata pilot berkebangsaan Iran itu.
Ukraine International Airways (UIA) menyatakan rekaman itu memberikan lebih banyak bukti bahwa pesawat UIA ditembak jatuh dengan sebuah rudal, tanpa peringatan dari pihak berwenang setempat.
Sebelumnya, Iran akhirnya megakui menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines sesaat setealh take off dari bandara Internasional Teheran. Militer Iran mengaku telah secara tak sengaja menembak jatuh pesawat penumpang milik maskapai Ukraina, yang menewaskan 176 orang.
Pengakuan ini disampaikan setelah pemerintah Iran berulang kali membantah rudalnya telah menyebabkan jatuhnya pesawat sipil tersebut. Iran juga mengakui ada human error saat mendeteksi pesawat Boeing 737-800 tujuan Kiev itu sebagai pesawat musuh.