Investasi Naik tapi Pengangguran Bertambah

| 02 Feb 2018 13:49
Investasi Naik tapi Pengangguran Bertambah
Ilustrasi investasi (pixabay)

Jakarta, era.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2017 (Januari–Desember) menembus angka Rp692,8 triliun. Pencapaian ini melampaui target realisasi investasi PMDN dan PMA 2017 sebesar Rp678,8 triliun.

Dalam hal ini, masuknya penanaman modal tersebut salah satunya berasal dari suntikan dana kepada perusahaan, untuk mengelola sumber daya ekonomi potensial menjadi ekonomi rill, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja di Indonesia.

Catatan BKPM, lima lokasi penanaman modal terbesar baik dari dalam negeri maupun berada di DKI Jakarta (Rp33,9 triliun, 18,9 persen); Jawa Barat (Rp24,1 triliun, 13,4 persen); Jawa Tengah (Rp18,5 triliun, 10,3 persen); Jawa Timur (Rp16,3 triliun, 9,1 persen); dan Banten (Rp13,9 triliun, 7,8 persen).

Realisasi investasi (PMDN dan PMA) berdasarkan sektor usaha (lima besar) adalah listrik, gas dan air (Rp24,3 triliun, 13,6 persen); transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp22,6 triliun, 12,6 persen); industri makanan (Rp17,4 triliun, 9,7 persen), pertambangan (Rp16,4 triliun, 9,1 persen), dan tanaman pangan dan perkebunan (Rp14,6 triliun, 8,1 persen).

Menariknya, bertambahnya capaian investasi penanaman modal dari dari 2016, ternyata juga diikuti dengan peningkatan angka pengangguran. Data Badan Pusat Statistik meyebutkan, dalam setahun terakhir (Agustus 2016-Agustus 2017), jumlah penganggur sebanyak 7,04 jiwa. Hal itu berarti naik sebanyak 10.000 orang dari Agustus 2016 yang berjumlah 7,03 juta jiwa.

Padahal, penanaman modal memiliki andil bagi perusahaan. Hal ini disebabkan penanaman modal akan menimbulkan peluang bagi pelaku usaha untuk lebih menunang kegiatan usahanya, seperti meningkatkan prasarana dan sarana yang nantinya mampu menghasilkan produksi dan kesempatan kerja yang lebih besar lagi.

Tags :
Rekomendasi