Negara Lain Sibuk Atasi Korona, Korut Asyik Tembakkan Rudal Balistik

| 30 Mar 2020 14:21
Negara Lain Sibuk Atasi Korona, Korut Asyik Tembakkan Rudal Balistik
Ilustrasi (Pixabay)
Seoul, era.id - Kepanikan mengantisipasi penyebaran wabah virus korona baru atau COVID-19 sepertinya tidak berlaku bagi Korea Utara. Di tengah pandemi virus korona global, negara yang dipimpin Kim Jong Un itu malah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke lautan lepas sebelah timur pantainya pada Minggu (30/3).

Penembakan itu merupakan aksi termutakhir yang dikecam oleh Korea Selatan dianggap sebagai tindakan "tak patut" di tengah wabah COVID-19.

Dua "peluru jarak pendek" diluncurkan dari kawasan pantai Wonsan, dan melayang sejauh 230 kilometer pada ketinggian maksimum 30 kilometer, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan melaporkan.

"Dalam situasi di mana dunia mengalami kesulitan akibat korona, tindakan militer semacam ini oleh Korea Utara sangat tidak pantas dan kami menyerukan penghentian segera," kata JCS Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita Yonhap.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan yang ditembakkan itu tampaknya rudal-rudal balistik, dan rudal-rudal itu tak mendarat di wilayah Jepang atau zona ekonomi eksklusifnya.

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un. (Foto: Istimewa)

Rudal-rudal itu merupakan peluru yang kedelapan dan kesembilan yang ditembakkan dalam empat putaran uji coba bulan ini saat pasukan Korea Utara sedang melakukan latihan militer, yang biasanya diawasi oleh pemimpin Kim Jong Un.

Rudal-rudal itu merupakan yang terbanyak yang pernah ditembakkan dalam satu bulan oleh Korut, menurut penghitungan oleh Shea Cotton, peneliti senior di Pusat Kajian Nonproliferasi James Martin.

Sejauh ini semua rudal yang ditembakkan tahun ini berukuran kecil dan berjarak pendek seperti KN-24 yang ditembakkan selama peluncuran terakhir pada 21 Maret.

Tapi Kim memperingatkan bahwa Korut sedang mengembangkan "senjata strategis" baru untuk diperlihatkan tahun ini. Para analis berspekulasi bahwa senjata baru itu dapat berupa rudal balistik jarak jauh yang baru atau sebuah kapal selam yang sanggup menembakkan rudal-rudal seperti itu.

Beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korut menguji rusal balistik, dan negara itu telah diberi sanksi berat karena program senjata nuklir dan rudal-rudalnya.

 

Untuk diketahui, Korea Utara merupakan salah satu negara yang hingga kini terbebas dari wabah COVID-19. Sejak virus pertama kali muncul di Wuhan, China, hingga saat ini, Korut belum satu pun melaporkan warganya yang terinfeksi virus korona.

Pemerintah Korea Utara mengaku telah melakukan sejumlah upaya preventif untuk membendung masuknya wabah ini, dari mulai karantina hingga memperketat perbatasan. 

Laporan The Korean Herald, Korut memang sudah mengarantina 10 ribu warganya guna mencegah virus COVID-19 menyebar. Menurut The Korea Herald yang mengutip Rodong Sinmun, ada empat provinsi yang menjadi pusat isolasi yakni North Pyongan, South Pyongan, Jagang, dan Kangwon.

Rekomendasi