Jakarta, era.id - Ketinggian air di Pintu Manggarai menyentuh angka 860 cm pada pukul 20.30 WIB, melewati angka 850 cm --yang menjadi batas terendah dari status Siaga II. Dengan begitu, status ketinggian telah ditingkatkan, dari semula Siaga III.
Menurut pantauan era.id, intensitas air kiriman dari Bogor terus meningkat, dari 800 cm (15.15 WIB), menjadi 810 cm (16.45 WIB) dan kembali naik menjadi 820 cm sepuluh menit kemudian.
Saat ini, petugas terus melakukan normalisasi pintu air dengan melakukan pengerukan sampah menggunakan ekskavator. Hingga sore tadi sekitar 17.00 WIB, tumpukan sampah yang berhasil diangkat mencapai 200 ton. Sampah terdiri dari kayu, kardus, plastik, hingga kasur dan berbagai sampah rumah tangga lain.
"Lihat sendiri, sampah volumenya 200 ton. Ini semua bisa memperburuk bencana, karena kayu besar yang lewat bisa membahayakan," ucap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memantau Pintu Air Manggarai, Senin (5/2/2018).
Anies mengatakan, Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, dan Badan SAR Nasional untuk bersiaga menghadapi bencana banjir. Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) juga dilibatkan untuk mengatur lalu lintas. Unsur lainnya, Dinas Sosial (Dinsos) juga siaga menyediakan pengungsian, sementara Dinas Sumber Daya Air membantu memberikan fasilitas air bersih.
"Semua koordinasi dalam posisi siap. Siap bukan berarti airnya berkurang. Siap berarti kita antisipsi air akan datang," ungkap Anies.
Anies juga mengaku akan begadang untuk memantau situasi Jakarta semalam suntuk. "Malam ini standby. Kalau ada yang perlu didatangi, didatangi malam ini. Tidur gampang, cuma urusan tidur. Yang penting kita kalau ada masalah, semua pasukan siap dan saya standby," kata Anies.