"Jakarta cenderung datar (flat) namun ada beberapa daerah justru cenderung naik," kata Dokter Spesialis Paru, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P (K) dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa (12/5).
Ia menjelaskan, penambahan pasien positif paling tinggi terlihat di 24 April. Setelahnya, cenderung melandai. Ia memprediksi puncak penularan COVID-19 terjadi di bulan ini.
"Kita lihat dulu saja, apakah ada penurunan atau tidak. Kalau lihat grafik, sekarang masih naik terus. Walaupun di Jakarta sudah mulai flat, tapi daerah lain masih ada terus. Jadi, kalau diakumulasikan, total tetap naik," kata Dr. Erlina.
Erlina mengatakan masyarakat diminta selalu menjaga kewaspadaan, mengingat pandemi ini berbarengan dengan bulan Ramadhan, saat umat Islam menjalankan ibadah puasa.
"Pada saat puasa di masa COVID-19, orang tetap harus waspada terhadap penularan penyakit, sehingga dari segi ibadah, sekarang juga dibatasi. Jadi, kita memang harus lebih meningkatkan lagi daya tahan tubuh," kata Dr. Erlina.
Menurutnya, puasa tidak terlalu berefek pada ketahanan tubuh atau sistem imun karena orang tetap makan dan minum setiap hari meski dibatasi hanya pada malam hari.
Dok. Pemprov DKI Jakarta
Oleh karena itu, upaya pencegahan pada masa pandemi COVID-19 termasuk di bulan Ramadan ini sampai setelah pandemi tidak berbeda, yaitu dengan jaga jarak sosial dan fisik, pakai masker, cuci tangan, kemudian hidup bersih dan sehat.
Virus ini harus dilawan dengan imunitas yang baik dan nutrisi yang baik itu akan meningkatkan sistem imun. Nutrisi sangat penting untuk meningkatkan sistem imun, sehingga jangan sampai kekurangan nutrisi.