"Kasus sembuh 240 orang, menjadi 5.642 orang. Kasus meninggal 19 orang, sehingga menjadi 1.391 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Graha Badan Nansional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (25/5).
Yuri menambahakan, hingga hari ini pemerintah sudah melakukan pemeriksaan secara komulatif spesimen sebanyak 256.946 spesimen dengan menggunakan metode Real Tima Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 49.361 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 12.342 orang.
Yuri mengatakan, pemerintah terus melakukan pemantauan kasus COVID-19 di seluruh wilayah di tanah air. Hingga hari ini, dilaporkan sudah ada 404 kabupaten dan kota yang terdampak di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Persebarannya cukup bervariasi. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada pula yang sama sekali tidak ada kasus.
Tercatat ada 16 Provinsi yang melaporkan nihil kasis COVID-19 di daerahnya, yaitu Provinsi Aceh, Banten, Bangka Belitung, Bengkulu, D.I. Yogyarakata, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Riau, Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.
Sementara, Provinsi DKI Jakarta menempati urutan pertama jumlah penularan dengan total kasus positif mencapai 6.709 orang, disusul Jawa Timur sebanyak 3.886, dan Jawa Barat sebanyak 2.113 orang.
"Oleh karena itu, kembali kita ingatkan, kita rubah paradigma kita. Kita tetap harus mulai produktif namun aman dari COVID-19 dan mentaati ketentuan-ketentuan telah dibuaT oleh pemerintah," pungkas Yuri.