Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero), Dwimawan Heru mengatakan walaupun lalu lintas relatif meningkat, lalu lintas harian rata-rata (LHR) Jalan Tol Jasa Marga Group sepanjang bulan Juni 2020 masih turun sekitar 27,3% dibandingkan rata-rata kondisi normal pada Februari 2020.
Namun, Heru menggaris bawahi bahwa dengan adanya pergerakan masyarakat di masa new normal mempengaruhi peningkatan lalu lintas, mengingat sebelumnya, Jasa Marga mencatat penurunan LHR lebih besar.
"Bisa kita simpulkan memang ada peningkatan. Sebelumnya, pasca pemberlakuan PSBB hingga sebelum diberlakukan periode new normal, LHR di Jalan Tol Jasa Marga Group turun hingga 51,5 persen dari rata-rata kondisi normal Februari 2020," ujar Heru, Jumat (3/7/2020).
Peningkatan yang terjadi, khususnya pascapemberlakuan PSBB transisi di DKI Jakarta, terdapat di sejumlah jalan tol yang ada di wilayah Jabodetabek. Diantaranya untuk ruas jalan tol yang mengalami recovery cukup baik adalah jalan tol radial disekitar Jakarta yaitu Jalan Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, dan Jakarta-Cikampek.
Sementara itu, Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo saat ini masih belum memperlihatkan peningkatan akibat masih terbatasnya pergerakan menggunakan moda transportasi udara. Dengan adanya tren yang terlihat selama bulan Juni 2020, Jasa Marga memperkirakan jumlah kendaraan akan meningkat seiring dengan pergerakan masyarakat dalam masa new normal.
Dalam pengoperasian jalan tol, ia memastikan Jasa Marga tetap mengedepankan protokol kesehatan khususnya untuk pelayanan transaksi, lalu lintas dan pemeliharaan jalan tol serta melakukan pengoperasian gerbang tol secara efisien dengan tetap mempertimbangkan standar pelayanan minimal jalan tol.
"Jasa Marga mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas dalam periode new normal ini, hal ini dalam rangka terus menekan penyebaran COVID-19, sehingga Pemerintah tidak harus memberlakukan pembatasan yang masif seperti sebelumnya," katanya.