MUI: Pilgub Jabar Harus Bebas SARA

| 21 Feb 2018 16:12
 MUI: Pilgub Jabar Harus Bebas SARA
Pertemuan MUI dan DKM se-Bandung. (Arie Nugraha/era.id)
Bandung, era.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pelaksanaan Pilkada Jawa Barat dan Pilkada di 16 kabupaten/kota di Jawa Barat, bebas dari politisasi SARA dan politik uang. Sebab, jika masih ada politisasi SARA dan politik uang, itu akan mengundang konflik di tengah masyarakat.

Menurut Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Achyar, keluhuran agama akan hilang bila ada menggunakan cara-cara seperti itu. Selain itu, hukum politik uang dalam agama Islam, untuk yang memberi maupun menerima, dipastikan masuk neraka. Karenanya, buat mengantisipasi hal tersebut Rafani mengundang seluruh pasangan calon Gubernur Jawa Barat agar bertukar pendapat dengan 300 pengurus DKM.

"Memilih pemimpin sebagaimana diamanatkan oleh fatwa itu adalah wajib hukumnya karena itu kami mengundang seluruh paslon. Jadi keempat paslon kita undang, kita hadirkan untuk berdialog dengan peserta," kata Rafani Achyar di Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Bandung, Rabu, 21 Februari 2018.

Rafani Achyar menyebutkan sampai pertengahan acara berlangsung, hanya pasangan calon Tubagus Hasanuddin yang datang. Belum diketahui rencana kedatangan tiga pasangan calon gubernur lainnya.

Calon Gubernur Jawa Barat Tubagus Hasanuddin, dalam kesempatan ini menegaskan, komitmennya untuk tidak akan melakukan politik uang atau politisasi SARA dalam menjalani kampanye.

"Saya itu mantan pejabat, petugas keamanan ya tidak mungkinlah saya melakukan hal seperti itu," kata Tubagus Hasanuddin.

Tubagus Hasanuddin mengaku telah memerintahkan kepada seluruh pendukungnya tidak melayangkan fitnah, berburuk sangka, memojokan orang lain karena selain melanggar aturan hukum yang ada juga menyalahi secara agama. (Arie Nugraha)