Cegah Banjir, Petugas Siaga dan Pompa Air On Call

| 13 Nov 2017 18:42
Cegah Banjir, Petugas Siaga dan Pompa Air <i>On Call</i>
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno (JAFRIYAL/era.id)
Jakarta, era.id - Era kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno menggunakan cara lama penanganan banjir dan genangan di musim penghujan ini. Anies-Sandi memastikan kesiapan pompa air portabel dan pasukan siaga banjir.

"Siapkan aparat kesiagaan dan semuanya on call. Begitu ada prediksi perubahan iklim kita siapkan menghadapi curah hujan yang kemarin cukup deras,” ujar Wakil Gubernur, Sandiaga Uno, Senin (13/11/2017).

Sandi juga mengimbau masyarakat untuk tidak saling menyalahkan terkait banjir yang menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta sehari lalu. Ia juga mengimbau, masyarkat tidak menyalahkan pemerintah DKI yang dulu soal banjir yang masih saja muncul.

Menurut sandi, yang diperlukan saat ini masyarakat dan Pemprov DKI meningkatkan kewaspadaan. 

"Kemarin saya bicara langsung sama Pak Wali Kota (Jakarta Selatan), banjir sudah ditangani di Pondok Pinang," ujar Sandi.

Alih-alih saling menyalahkan, Sandi meminta warga Jakarta bersinergi dengan Pemprov untuk bersiaga menyambut musim penghujan. Terkait kesiapan posko pengungsian, pihaknya sudah meminta Dinas Sosial untuk membuat daftar kebutuhan korban banjir. Sandi juga mengajak masyarakat bersama institusi pemerintah untuk menyalurkan bantun makanan dan pakaian.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengaku memonitoring lokasi genangan air dari sore hingga malam hari mengaku menemukan tanggul jebol di wilayah Jatipadang, Jakarta Selatan. Ada beberapa warga yang terpaksa mengungsi ke musala akibat banjir di wilayah tersebut.

"Di Jatipadang yang hari ini, beberapa kepala keluarga harus menginap di musala terdekat karena ada tanggul yang jebol," jelas Anies di Balai Kota, Senin (13/11/2017). 

Selain tanggul jebol, Anies yang memantau lokasi banjir bersama Dinas Tata Air dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI juga menemukan tebing yang longsor. Menurut Anies, penyebab longsor karena penumpukan material di lokasi tersebut.

"Tebing yang longsor di daerah Ciganjur, lebarnya sekitar 10 meter, tingginya hampir 15 meter," tambah Anies. 

Menurut Anies, kondisi tebing longsor dan tanggul jebol yang terjadi karena hujan berintensitas tinggi kemarin tidak menyebabkan korban jiwa. "Untungnya tidak berdekatan langsung dengan pemukiman sehingga longsornya tidak berdampak ke warga," kata Anies.

Tags :
Rekomendasi