"Saya tidak pernah merasa bersaing dengan siapa pun. Kader-kader Demokrat banyak yang bagus-bagus, banyak yang memiliki kapasitas dan integritas," kata dia usai menyapa pendukungnya di Pasar Lama Proyek Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/3/2018).
Menanggapi jajak pendapat elektabilitas yang dilakukan sejumlah lembaga survei terhadap dirinya dan TGB, kata Agus, merupakan harapan masyarakat yang harus diperhatikan.
Meski begitu, lanjut Agus, Partai Demokrat dalam menentukan jagoannya di Pemilu 2019 mempertimbangkan beberapa aspek di antaranya integritas, kapasitas dan akseptabilitas.
"Hari ini kami belum memiliki sebuah sikap secara resmi terkait dengan Pilpres dan cawapres yang akan terjadi di 2019. Tentunya kami akan terus melihat berbagai peluang," kata dia.
AHY akan keliling ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dalam kegiatan bertajuk 'AHY Ngariung' (Suriaman/era.id)
Elektabilitas Agus perlahan naik, meski masih jauh di bawah Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Adapun TGB yang saat ini menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat dan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat semakin populer setelah LSI memasukan namanya sebagai cawapres dari kalangan Islam dengan elektabilitas 74,8 persen pada Desember 2017.
Partai Demokrat makin serius menggodok nama yang akan diusung menjadi calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019. Dua nama yang masuk dapur penggodokan adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Zainul Majdi atau yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, Majelis Tinggi Partai Demokrat akan menggodok dua nama itu sebelum menetapkan figur yang bakal diusung pada pemilu tahun depan. Hinca menyampaikan, rekomendari dari Majelis Tinggi Partai Demokrat akan dipatuhi seluruh internal partainya.
"Demokrat baru akan memutuskan setelah Majelis Tinggi Partai (mengeluarkan rekomendasi)," ujar Hinca.
Baca juga: Pesaing Agus Yudhoyono Muncul dari Internal Demokrat
Infografis (era.id)