PDIP: Pilkada Jangan Pecah Belah Bangsa

| 15 Apr 2018 14:25
PDIP: Pilkada Jangan Pecah Belah Bangsa
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Kubu Raya, era.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Pilkada dan Pemilu bukan merupakan ajang perebutan kekuasaan yang membabi buta dan bisa menghalalkan segala cara. Sesuai dengan prinsip yang dianut PDI Perjuangan, jangan demi merebut kekuasaan, justru ada yang membuat bangsa ini pecah belah.

"Ketuhanan adalah penting dan bahkan sangat penting, tapi ketuhanan yang kita pegang adalah ketuhanan yang berkebudayaan, ketuhanan yang tidak egois, ketuhanan yang toleran," kata Hasto di depan ribuan kader PDIP dalam Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu (15/4/2018).

Suasana Rapat Kerja Cabang Khusus PDIP di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (istimewa)

Hasto mengatakan, sila Ketuhanan dalam Pancasila tidak lepas dari nilai kemanusiaan. Oleh karenanya, kita tidak diperbolehkan melakukan penjajahan sesama manusia.

"Persatuan Indonesia itu terdiri dari semua etnis dan semua agama. Itu kenapa one for all, all for one," tuturnya.

Untuk itu, Hasto meminta supaya seluruh kader PDIP, termasuk kader di Kalbar, dapat tetap memegang teguh persatuan menjelang Pilkada dan Pemilu. Lebih lanjut, dirinya menyebut, kader PDIP dapat bergotong royong untuk memenangkan Pilkada di Kabupaten Kubu Raya hingga ke provinsi Kalbar.

Di tingkat provinsi, PDIP mengusung Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot. Dalam dua periode terakhir ini, Kalbar selalu dipimpin kader PDI Perjuangan.

"Gotong royong adalah jati diri PDI Perjuangan, termasuk dalam dalam memenangkan pasangan Karolin-Gidot maupun Sujiwo di Kabupaten Kubu Raya," ujar Hasto.

Kata dia, penting bagi elit partai untuk turun ke bawah bersama rakyat. Metode ini pun sudah menjadi salah satu ciri khas partai pimpinan Megawati Sukarnoputri.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Tags : pilkada 2018
Rekomendasi