Indonesia Dorong Penyelesaian Konflik Suriah Secara Damai

| 15 Apr 2018 18:04
Indonesia Dorong Penyelesaian Konflik Suriah Secara Damai
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Setkab)
Jakarta, era.id – Pemerintah Indonesia melalui pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan keprihatinannya atas serangan yang terjadi di Suriah.

Sebelumnya, pada Minggu lalu, Indonesia telah menyampaikan kecaman keras atas penggunaan senjata kimia di Suriah oleh pihak manapun dalam konflik di negara tersebut.

“Indonesia mengimbau agar semua pihak menahan diri dan mencegah terjadinya eskalasi memburuknya situasi di Suriah,” kata Menteri Retno, Sabtu (14/4/2018).

Lebih lanjut Menlu, juga telah mendesak semua pihak untuk menghormati nilai dan hukum internasional, khususnya piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai keamanan dan perdamaian internasional. Selain itu, Indonesia juga meminta semua pihak untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat sipil, terutama wanita dan anak-anak.

“Indonesia kembali menekankan pentingnya penyelesaian konflik di Suriah secara komprehensif melalui negosiasi dan cara-cara damai,” tegas Menlu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres juga sudah menyerukan kepada seluruh negara untuk mematuhi Piagam PBB dan hukum internasional dalam masalah serangan Suriah tersebut. 

Guterres mengatakan, kejadian di Suriah merupakan pelanggaran sistematis terhadap hukum kemanusiaan internasional, hukum hak asasi manusia internasional, dan pengadilan hukum internasional. Hal ini, lanjut dia, merupakan bentuk pengabaian isi dan semangat piagam PBB.

Untuk diketahui, Sabtu (14/4/2018) dini hari kemarin, Amerika Serikat bersama Inggris dan Perancis telah menyerang sejumlah wilayah di Damaskus dan Homs. Serangan tersebut terjadi pasca munculnya laporan soal dugaan penggunaan senjata kimia di Douma, Damaskus.

Serangan ini menyasar kompleks penelitian Suriah di Distrik Barzah. Kabarnya, di sinilah rahasia senjata kimia pemerintah Suriah diteliti. Lokasi pusat penelitian ini ada di perbukitan yang curam dan kering. Sekutu AS bahkan mengancam siap melepaskan rudal-rudalnya lagi jika serangan senjata kimia kembali dilakukan oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. 

Rekomendasi