Tim Editor
ERA.id - Seorang ibu di Tangerang tega membuang bayi perempuannya yang baru dilahirkan. Bayi malang ini ditemukan tergeletak dengan dibungkus jaket berwarna hitam di masjid Al-Muhajirin, Komplek Sekretariat Negara, Kelurahan Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Minggu (22/8).
Penemuan bayi mungil ini pertama kali diketahui oleh Mansur, marbot masjid. Ia mengungkapkan bahwa sekitar pukul 16.55 WIB masuk seorang wanita dari pintu timur. Kemudian, perempuan itu pun duduk di halaman masjid sambil menunggu kondisi sepi lantaran sedang ada renovasi kecil di masjid.
"Pertama dia (seorang wanita) itu masuk dari pintu masjid timur. Di situ dia ketemu teman saya yang sedang menyapu terus dia berhenti di menara masjid dan sekitar dua menit," ujar Mansur, Senin (23/8/2021).
Ketika temannya itu pulang, lanjut Mansur, perempuan tersebut mengikuti dari arah belakang ke arah selatan masjid sambil membawa bayi itu. Melihat kondisi sudah sepi wanita tersebut langsung menaruh bayi malang itu di halaman masjid tepat dekat pintu gerbang.
"Persis pukul 17.00 WIB itu bayi langsung dia taruh. Kami mengetahui kejadian itu ketika melihat CCTV terus langsung melihat bayi tersebut ketika dilihat itu berjenis kelamin perempuan dengan perkiraan usia baru dua hari yang tali pusarnya masih belum putus," tuturnya.
Mansur menerangkan tidak ada tanda-tanda ataupun surat wasiat dari sang ibu bayi tersebut.
"Hanya dibungkus jaket hitam dan kemudian kami bawa ke bidan terdekat," jelasnya.
Saat ini kondisi bayi tersebut dalam keadaan normal dan sehat. "Bayi kalau sekarang ini dalam kondisi sehat. Minumnya bagus, dan normal semua keadaannya," kata Bidan Rozi Silvana.
Kata dia berat badan dari bayi malang yang ditelantarkan tersebut 2.600 gram, dengan panjang badan 46 centimeter, dan lingkar kepala 33 centimeter.
"Ya jadi kalau dilihat dari kondisinya itu usia kehamilannya sudah cukup bulan," ujarnya.
Menurutnya usia bayi tersebut baru dua hari. Hal tersebut dilihat dari tali pusar yang masih menempel. "Baru dua hari sama hari ini," kata dia.
