"Banyak korban atau pencandu narkoba di pelosok-pelosok gampong atau desa di Provinsi Aceh ini yang membutuh direhabilitasi," kata Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Faisal Abdul Naser seperti dilansir Antara, Selasa (8/5/2018).
Baca Juga : Debut Perusahaan Ganja Medis di Lantai Saham AS
Pernyataan itu disampaikan Abdul Naser dalam bimbingan teknis pelayanan rehabilitasi yang diikuti perwakilan BNNP Aceh dan BNN Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.
Tingginya angka kebutuhan rehabilitasi itu, dikatakan Abdul Naser sebagai indikator dari tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Aceh. Selain itu, temuan BNNP Aceh juga menunjukkan bahwa peredaran narkoba kini tak hanya terjadi di kota-kota besar, namun juga di desa-desa.
"Dalam pertemuan kami dengan masyarakat, selain pemberantasan narkoba, mereka berharap BNN memberikan layanan rehabilitasi, karena banyak korban narkoba di pelosok gampang membutuhkan rehabilitasi untuk menyelamatkan mereka dari barang terlarang tersebut," kata dia.
Ilustrasi (Sumber: RSKO)
Baca Juga : Beda Ganja dan Tembakau Sintetis
Karenanya, Abdul Naser mengingatkan jajaran BNN di Aceh untuk memberikan layanan rehabilitasi sampai pelosok. Abdul Naser yakin, dengan penanganan tepat, para korban penyalahgunaan narkoba dapat pulih dan diberdayakan kembali.
"Dengan adanya pusat layanan rehabilitasi tersebut, korban penyalahgunaan narkoba di Aceh bisa diobati secara maksimal. Layanan rehabilitasi ini merupakan upaya menyelamatkan generasi muda Aceh yang terjerumus dengan narkoba," kata Abdul Naser.