Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Elevated atau Underground?

| 13 Jun 2018 09:15
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, <i>Elevated</i> atau <i>Underground</i>?
Kereta (pixabay)
Tokyo, era.id - Pemerintah saat ini sedang mematangkan rancangan jalur kereta cepat Jakarta hingga Surabaya. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan bahwa saat ini masih dalam perencanaan, apakah jalur yang menempuh 700+ kilometer itu akan menggunakan jalur atas atau jalur bawah tanah.

Menurut Kalla, perjalanan kereta api dari Jakarta ke Surabaya saat ini masih ditempuh dalam waktu 12 jam, karena banyaknya perlintasan sebidang.

“Sekarang kita sudah putuskan untuk segera memulai itu, tinggal studinya yang lengkap sedang dibuat bersama dengan Kementerian Perhubungan. Kalau lintasan itu bisa dibuat elevated atau underground, maka itu bisa cukup lima atau enam jam Jakarta-Surabaya," kata Wapres Kalla, seperti dikutip Antara, di Tokyo, Jepang, Rabu (13/6/2018).

Kalla menambahkan, dengan adanya kereta cepat tersebut, nantinya masyarakat akan mendapat banyak pilihan moda transportasi. Menurut Kalla, kereta cepat akan menyaingi pesawat tujuan Surabaya. 

“Kalau itu bisa dibuat elevated atau underground, maka itu bisa cukup 5-6 jam Jakarta ke Surabaya. Itu bisa bersaing dengan pesawat terbang. Sekarang kan orang lebih memilih pesawat terbang karena relatif lebih murah, juga relatif lebih cepat," ungkapnya. 

Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta Bandung Ditargetkan Selesai 2030

Adapun pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya akan dimulai pada 2019, dengan pertama-tama membangun perlintasan baru dari Jakarta hingga ke Semarang. Sementara, untuk rute dari Semarang ke Surabaya akan dilalui dengan perlintasan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). 

"Rencana mulai (pembangunan) tahun depan. Ya ini tahap pertama dahulu, itu sampai Semarang. Umumnya kan sebagian besar perlintasan itu sudah dikuasai PT KAI; tinggal dibangun satu line lagi sehingga akan menjadi tiga lintasan," ujarnya. 

Proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dibangun dengan metode pembiayaan pinjaman lunak (soft loan), dengan tenor 40 tahun dan masa tenggang 10 tahun, beserta bunga pinjaman sebesar 0,5 persen.

Rekomendasi