Tim Editor
Bara misalnya, seorang pemudik yang ditemui reporter kami, Wardhany Tsa Tsia di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (20/6/2018).
Bara (26) yang tinggal di Jakarta Timur itu mengaku enggak mengalami kendala berarti di perjalanan. Perjalanan cukup lancar dari kampung halamannya di Kota Surabaya menuju ke Jakarta.
“Saya sebenarnya baru pertama kali naik bus, cuma ada kekurangan dari busnya karena AC-nya mati. Jadi dari Surabaya ke sini enggak pakai AC,” kata Bara.
Meski enggak pakai AC, Bara cukup bersyukur, sebab selama perjalanan, jalanan lancar tanpa macet. Jika biasanya ia harus menempuh perjalanan selama 24 jam, kemarin perjalanannya hanya ditempuh 20 jam.
Lumayan deh, berkurang empat jam. Padahal, sejumlah pihak memprediksi hari Selasa (19/6) kemarin sebagai puncak arus balik.
“Biasanya 24 jam. Ini cuma 20 jam, Alhamdulillah lancar untuk mudik kali ini. Saya terima kasih juga sama pemerintah karena mudik lewat jalur darat jadi nyaman,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Musidi (46), seorang pegawai swasta yang tinggal di Bekasi. Ia bersama istri dan kedua anaknya berangkat dari Kudus sekitar pukul 17.00 WIB pada Selasa kemarin (19/6) dan tiba di Terminal Pulo Gebang sekitar 10.00 WIB pagi tadi.
“Dari Kudus, Mbak. Lancar, kena macet sedikit saja,” kata Musidi.
Sebelumnya, sebanyak 3.125 pemudik yang menumpang bus tiba di Terminal Terpadu Pulo Gebang. Jumlah ini diperkirakan meningkat hingga malam nanti, apalagi pada Kamis besok (21/6) kegiatan perkantoran sudah mulai berjalan normal.
Sementara, jumlah kedatangan paling banyak terjadi pada hari Selasa (19/6) atau H+3 setelah Lebaran dengan jumlah pemudik yang datang mencapai 5.238 dengan total 270 bus.
Sedangkan untuk H+2 Lebaran total penumpang berjumlah 3.971 orang dan total bus yang tiba mencapai 210 unit dan pada H+1 total pemudik yang sampai di terminal ini hanya 1.839 orang dengan total bus yang tiba 112 unit.
