Cakada PDIP Sudah Dibekali Pendidikan Kader
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, dari 17 pilkada di tingkat provinsi, PDIP menang di enam daerah yaitu Bali, Jawa Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Yasonna Pulang Kampung Demi Nyoblos Pilkada Sumut
Dari 6 provinsi tersebut diketahui terdapat 4 kader Partai yang menjadi gubernur dan 3 kader jadi wakil gubernur.
Bagi PDI Perjuangan ini bukan hanya sekedar kemenangan, pasalnya, para kepala daerah pemenang pilkada merupakan kader PDIP yang sebelumnya telah mengenyam pendidikan di sekolah kepala daerah.
Hasto mengatakan, mengikuti pendidikan kepala daerah menjadi kewajiban bagi siapapun yang ingin maju lewat PDIP. Pendidikan ini merupakan bentuk tanggung jawab partai dalam menyiapkan pemimpin yang kompeten dan berintegritas.
"Sekolah kepala daerah menjadi syarat wajib yang harus diikuti calon. Ini sebagai tanggung jawab Partai di dalam menyiapkan pemimpin," kata Hasto kepada era.id dalam siaran persnya, Kamis (28/6/2018).
Tidak hanya di tingkat provinsi, kemenangan kader-kader PDIP juga terjadi di tingkat kabupaten kota. Dari total 154 kabupaten/kota, PDIP berpartisipasi di 152 daerah. Dari 152 yang diikuti, PDIP menang di 91 daerah dan kalah di 59 daerah.
Ditinjau dari kader yang terpilih di 91 daerah yang menang, kader yang menjadi kepala daerah sebanyak 33 orang dan wakil kepala 38 orang.
Hasto mengungkapkan, jumlah kader yang menang tahun ini lebih banyak ketimbang lima tahun lalu. Jika lima tahun lalu terdapat 214 kader yang menjadi kepala daerah, pada tahun ini menjadi 345 orang.
Baca Juga : Quick Count: Ganjar Ungguli Sudirman di Pilkada Jateng
Menurut Hasto pemenang rill dalam pilkada ditentukan dari jumlah kader yang menempati posisi kepala daerah setelah melewati proses pendidikan politik kader seperti yang dilakukan PDIP.
Setelah pilkada, Hasto mengatakan, PDIP punya target yang mesti diselesaikan. Kata dia, PDIP akan fokus pada Pemilu 2019, yang pelaksanaan pileg dan pilpres-nya dilakukan serentak.
"Prestasi dan kinerja para kader ini yang akan menjadi wajah partai dalam memenangkan pileg dan pilpres. Pileg dan Pilpres di depan mata, disitulah konsentrasi utama kami saat ini," imbuhnya.
Hasto menjelaskan, penyelenggaraan pilkada tahun ini, membuktikan PDIP tetap memegang teguh komitmen politik berkeadaban karena menang atau kalah dalam pilkada bukanlah kiamatnya demokrasi.
"Kami selalu ingat pesan Ibu Megawati bahwa menang dan kalah hanya 5 tahun. Kalah kita perbaiki diri dan menang jangan korupsi sehingga keadaban jangan dikorbankan karena Demokrasi harus menjadi ukuran peradaban politik Indonesia," kata Hasto.