Sandiaga Uno Tekankan Soft Skill Terpenting yang Harus Dimiliki Pelaku Ekonomi Kreatif agar Bisa Bertahan

ERA.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku UMKM ekonomi kreatif dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas termasuk memiliki soft skill komunikasi yang baik untuk dapat menunjang kegiatan sehingga dapat memaksimalkan peluang dalam mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

Menparekraf Sandiaga membuka acara Bimbingan Teknis Bagi Pelaku Ekraf dengan tema "Tematik (Temu Teman Insan Kreatif) Subsektor Kuliner (Barista)" di Mercure Batavia Jakarta, Senin (8/8/2022). Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku ekonomi kreatif di subsektor kuliner khususnya para barista dapat memiliki keahlian yang terstandardisasi termasuk dalam soft skill mereka.

“Bimtek ini adalah bekal dari kita, jangan selesai pelatihan ini terus berhenti, karena practice makes prefect. Ada berapa tips untuk terjun menekuni ini, yakni dengan melihat barista lain yang lebih sukses. Seperti kalau bekerja harus ramah, sopan, fleksibel, dapat diandalkan, kalau bikin kopi jangan pakai lama, dan tahu tentang kopi,” kata Menparekraf.

Bimtek “Tematik” sendiri merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf untuk memberikan pelatihan dan pendampingan melalui re-skilling, up-skilling, dan_new skilling_ dengan menghadirkan mentor yang kompeten di bidangnya. Untuk Tematik di Jakarta ini dihadiri oleh 100 pelaku ekonomi kreatif.

Menparekraf mengatakan, 77 persen UMKM saat ini belum terdigitalisasi. Oleh karenanya, ia mendorong agar pelaku UMKM untuk go digital, dan menghadirkan konten kreatif. Sebab, pelaku UMKM ekonomi kreatif sangat terbantukan dengan konten kreatif.

"60 persen lebih ternyata konten kreatif ini berperan penting pada pertumbuhan omzetnya,” kata Menparekraf.

Indonesia dikatakan Menparekraf Sandiaga sedang menjadi spotlight. ekonomi kreatif dunia menyusul akan digelarnya World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 di Bali bulan Oktober mendatang. Dari 100 peserta Tematik, nantinya akan dipilih peserta terbaik untuk bisa tampil dalam acara tersebut.

"Kalau kita bekerja keras, siapa tahu (peserta pelatihan) pelaku UMKM bisa mendapatkan kesempatan tampil di WCCE 2022.  Kita harapkan juga ini menjadi penyemangat kita dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini dan 4.4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” katanya.

Direktur Pengembangan SD Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf Erwinta Dianti menjelaskan, Tematik di Jakarta merupakan seri ke-12. Sebelumnya Tematik sudah hadir di beberapa kota di antaranya Bandung, Medan, Makassar, dan Bojonegoro.

“Untuk Tematik kali ini Kemenparekraf memilih subsektor barista (kuliner) dikarenakan subsektor ini memiliki potensi yang sangat besar. Subsektor kuliner 41,5 persen berkontribusi pada PDB,” kata Erwinta.