Jangan Langsung Marah, Psikolog Beberkan Cara Mengendalikan Emosi Saat Bertengkar dengan Pasangan
ERA.id -
Jangan Langsung Marah, Psikolog Beberkan Cara Mengendalikan Emosi Saat Bertengkar dengan Pasangan
Pertengkaran dalam hubungan percintaan itu biasa. Namun jika tiak dihadapi dengan baik bisa membuat hubungan jadi tidak sehat dan menyakitkan satu sama lain.
Dalam hubungan juga sering terjadi pertengkaran akibat hal yang sama berulang-ulang. Kalau sudah kesal, ada yang tanpa kontrol langsung marah-marah kepada pasanannya. Rupanya, ada cara terbaik untuk mengendalikan emosi ketika bertengkar dengan pasangan.
Psikolog Klinis dan Peneliti Relasi Interpersonal, Pingkan C.B Rumondor mengatakan faktor lingkungan sekitar, pertemanan dan kerja memang penting untuk kesehatan mental. Jika kesehatan mental baik, maka orang tersebut bisa mengelola emosi.
"Sampai sekarang masih terus diteliti. Memang faktor biologis, hormon itu berpengaruh, faktor lingkungan, entah kerja lingkungan. Secara biologis itu berpengaruh. Kesehatan mental ni perlu belajar mengekspresi emosi, mengelola emosi dan mengenali emosi," ujar Pingkan lewat acara Close Up di Habitate Jakarta, Jl Setiabudi Utara Raya, Kuningan, Jakarta pada (9/8).
Selain lingkungan, cara mengendalikan emosi berikutnya adalah memilih untuk tarik nafas terlebih dahulu. Menurutnya, orang tersebut harus tahu marahnya di bagian mana, kecewa atau sedih. Jika marah, sebaiknya orang tersebut harus diam terlebih dahulu dan tidak marah secara meledak-ledak.
"Kalau marah diapain, kalo marah dulu diam atau marah-marah. Marah diapain tarik nafas, marah ada dibawah kecewa sedih. Berusaha mengungkapkan apa yg butuh itu diungkapkan. Jika kecil dilatih, pasangan berbuat sesuatu jangan sampai meledak," ucapnya.
Selain itu, Pingkan mengatakan bahwa pasangan harus saling mendukung dan memiliki tujuan yang sama agar kehidupan sama-sama maju menjadi lebih baik. Ia menekankan pasangan harus bisa saling jujur dan tidak berbohong walau demi kebaikan.
"Ketika punya relasi dan tujuan sejalan, kita saling dukung. Kita enggak jadi dia orang lain demi terlihat idealis. Speak up love kayak gini. Kalau omongan fake, seperti pada umumnya nanti bingung hubungan seperti apa," tambahnya.