Bendera Raksasa Buatan Buruh Migran Berkibar di Jawa Tengah, Keren!

ERA.id - Sebuah bendera Merah Putih raksasa terbentang saat peringatan upacara HUT ke-77 RI di Lapangan Pancasila Semarang, Rabu (17/8). Bendera raksasa itu merupakan karya buruh migran yang diserahkan pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Bendera itu lantas dibentangkan bersama Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng Sumarno, serta para perwakilan buruh migran.

Gubernur Jateng menyampaikan apresiasinya kepada para buruh migran yang memberikan bendera merah putih ukuran besar.

"Sebenarnya ini sudah lama sekali sejak Oktober tahun lalu. Mereka luar biasa, menjahit sendiri, mereka cari donasi sendiri, partner sendiri," katanya.

"Sebenarnya itu ekspresi yang ingin mereka sampaikan bahwa iya kami dari buruh juga berkontribusi. Kami dari masyaraat yang mungkin termajinalkan juga bisa berkontribusi," lanjut Ganjar.

Menurutnya, para buruh itu menunjukkan kecintaan pada bangsa dan negara. Mereka sebelumnya memang ingin menyerahkannya sejak lama, namun Ganjar menyampaikan agar diberikan saat peringatan HUT RI.

"Saya sampaikan, kamu ikut upacara saja. Kamu ikut hadir dan diserahkan di upacara. Alhamdulillah, semua tadi ikut pengibarannya sebagai satu simbol penerimaan kita," ujarnya.

Perwakilan buruh migran, Novi Kurniasih, menyatakan, bendera merah putih sepanjang 22,5 meter itu mereka jahit sendiri oleh 150 orang dan dibuat selama tiga bulan.

"Bendara ini dari awal dijahit, akan diserahkan ke Bapak Gubernur dan diinisiatori oleh buruh migran Indonesia dari DPW SBMI (Dewan Perwakilan Wilayah Serikat Buruh Migran Indonesia) Jateng dan diikuti oleh 45 organisasi," tuturnya.

Ia berharap melalui komunikasi tersebut akan mempercepat diterbitkannya Perda Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Hal ini mengingat Jateng merupakan pengirim buruh migran terbesar nomor dua.

"Kami juga sudah koordinasi dengan Komisi E bahwa akan dibahas nanti 2023. Saya juga berharap Disnakertrans Jateng berperan aktif diterbitkannya perda. Ini juga disertai perlindungan ABK karena ABK di seluruh Indonesia meninggal paling banyak dari Jateng," ucapnya.