Jadi Kepala Napi di Film Miracle in Cell No.7, Indro Warkop: Kami Tahu Kehidupan di Penjara
ERA.id - Indro Warkop ikut berperan memainkan film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia. Indro berperan sebagai Foreman alias kepala geng tahanan berada dalam satu sel tahanan bernomor 7.
Indro membeberkan alasannya bersedia untuk bermain film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia. Rupanya, Indro tak mendapatkan kehangatan dan kasih sayang lebih dari ayah kandungnya.
Sebab, ayah Indro sudah meninggal dunia sejak dirinya berusia 9 tahun. Selain itu, Indro sudah kontrak eksklusif dengan pihak Falcon.
"Karena aku kontrak eksklusif, ada relasinya dalam hidupku, aku enggak sempat ngalamin hangatnya ayah, ayahku meninggal diumur aku 9 tahun," ujar Indro Warkop saat ditemui di CGV Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No.1, Jakarta Pusat pada Sabtu (3/9/2022).
Sebagai kepala geng tahanan, Indro Warkop mengatakan dirinya menunjukkan berbagai adegan komedi dan salah satunya adalah aksi saling tampar antarpemain.
"Saya paling lama di penjara dari orde baru," paparnya.
Indro mengatakan ia mendapatkan peran karena pengalamannya. Bintang film Warkop DKI Reborn ini mengetahui kehidupan penjara karena beberapa kali berkunjung saat bergabung di radio milik polri.
"Kenapa saya dapatkan peran ini, walaupun saya dikasih kebebasan mau-mau atau enggak. Apalagi daya nilai ini kasih sayang bapak sama anaknya," jelasnya.
"Cuma bagaimana saya mendalami, waktu dulu kami bergabung di radio, bapak Hugeng Iman Santoso Kapolri. Kita sering kali diajak ke penjara, sehingga kami tau kehidupan dipenjara," lanjutnya.
Pria berusia 64 tahun ini juga terlalu banyak riset untuk memerankan film ini. Sebab, ia sudah memiliki pengalaman ketika berakting di jeruji besi saat memainkan sitkom Warkop DKI.
"Risetnya adalah kebetulan pengalaman yang lalu dipertemukan dengan teman-teman yang luar biasa, dan kami dilepas oleh director," imbuhnya.
Indro Warkop juga senang bisa mengenal salah satu temannya yang pernah bekerja di Polri. Sehingga, ia mengetahui kehidupan dalam penjara.
"Bagaimana saya mendalami itu, secara kebetilan kami bergabung dengan bapak Hugeng Iman Santoso, waktu dia masih pensiunan polri. Itu yang punya Polsek LP ada permasyarakatan," tuturnya.
"Kita sering sekali diajak pak Hugeng untuk ke penjara, dan menghibur orang di penjara. Jadi kita yang bukan orang penjara tahu akan itu." tambahnya.