Mahfud MD, Tokoh Islam Paling Layak Jadi Cawapres
Para responden menilai Mahfud mewakili klaster tokoh ormas keagamaan, profesional dan tokoh dengan latar belakang Islam, yang dapat memberikan dampak suara kepada calon petahana, Jokowi.
"Di cawapres, fenomena yang muncul adalah Mahfud MD dipilih menjadi pilihan nomor satu di enam kota berdasarkan kalangan elit," kata Direktur Initiative Institute, Airlangga Pribadi di Restoran Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/7/2018).
Survei yang dilakukan di 6 kota, Medan, Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Makassar itu memiliki 177 responden yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling.
Dari survei itu Mahfud berada di atas nama-nama profesional dan tokoh politik yang sebelumnya sering digadang-gadang oleh publik untuk mendampingi Jokowi seperti, Menteri Keuangan Sri Mulyani; mantan Menkoperek Chairul Tanjung, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Saat disandingkan dengan tokoh Islam, nama Mahfud juga berada di urutan teratas dengan indeks 0,74 dalam klaster tokoh Islam. Di bawah Mahfud terdapat TGB, Romahurmuziy, Cak Imin, Said Aqil, Haedar Nasir, hingga Rizieq Shihab.
“Pendukung Jokowi harus pertimbangkan calon wakil presiden dari tokoh Islam dan membahas isu islam berkeadaban, seperti Mahfud MD yang paling tinggi di kalangan tokoh Islam,” ungkap Airlangga.
Baca Juga: Hanura Minta Jokowi Tak Ditekan Tentukan Cawapres
Airlangga menjelaskan, hasil survei berbicara, mereka yang tergabung dalam koalisi pemerintah memiliki potensi kuat untuk menjadi wapres Jokowi. Terbukti, nama-nama ketua umum masing-masing partai pendukung pemerintah seperti Airlangga Hartarto, Romahurmuziy, berada di 10 teratas kandidat cawapres Jokowi.
Adapun Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar hanya mampu bertengger di urutan 12, tiga tingkat di atas ketua umum Partai Amanat Nasional Zukifli Hasan.
Meski mengantongi banyak nama untuk menemaninya pada Pilpres 2019, Airlangga menyarankan Jokowi mengambil wakil yang dekat dengan masyarakat Islam, Mahfud MD dan Romahurmuziy adalah dua nama yang dinilai cocok untuk itu.
"Tidak saja Islam moderat tapi juga paham dengan isu kalangan muda," ujarnya.
Berdasarkan hasil survei, sejauh ini responden masih menempatkan Jokowi sebagai calon presiden terkuat dengan elektabilitas 56 persen, jauh di atas Prabowo Subianto yang elektabilitasnya hanya 14 persen.
Airlangga mengungkapkan, elektabilitas Jokowi sangat tinggi karena responden menilai Prabowo pemainlama dan sudah tidak memiliki nilai jual. Era kejayaan dari Prabowo telah luntur dan mereka menginginkan figur yang masih segar.
"Ini generasi zaman now, Megawati, Prabowo, Amien sudah tidak dapat tempat," ucap pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya itu.