Sandiaga Uno atau Komjen Syafruddin Disebut Bakal Gantikan Suharso Jadi Ketua Umum PPP
ERA.id - Suharso Monoarfa secara resmi dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP PPP beberapa hari yang lalu.
Pencopotan lalu berpolemik sebab Suharso mengaku keputusan Mukernas PPP yang 'menendang' dirinya dari jabatan Ketum tidak sesuai AD/ART partai.
Isu pun beredar luas. Kabarnya, ada kekuatan politik besar yang ingin mengobok-obok Koalisi Indonesia Bersatu jelang Pilpres 2024. Semua dimulai dari pencopotan Suharso.
Itu pintunya. Namun yang tak kalah menarik, dari informasi internal PPP sendiri, yang didapat ERA, posisi Ketua Umum PPP akan diisi wajah baru. Bukan Mardiono, yang kini menjadi Plt Ketum.
Setidaknya, dua nama mencuat. Pertama adalah eks Wakapolri purnawirawan polisi Komjen Syafruddin Kambo. Kedua yakni pebisnis andal yang kini menjabat Menteri Pariwisata, Sandiaga Salahuddin Uno.
Masih dari informasi 'pintu belakang' yang diterima ERA, keduanya siap jor-joran menghidupi partai lewat logistik yang mereka punya. Terkait bagaimana sasaran politik satu di antara mereka, sang informan menghentikan pembicaraannya.
Adapun Sandiaga sudah lama diisukan akan mengomandoi PPP, usai dirinya kalah di Pilpres 2019. Kedekatan dan pengaruhnya dianggap bisa mendongkrak suara partai yang tak 'nyaring' lagi, agar bisa meloloskan wakilnya di DPR RI. Isu ini makin kuat, usai PPP Jogja, mengusul kalau sebaiknya Sandiaga Uno maju Pilpres 2024.
ERA pun meminta pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto, untuk menilai peluang Syafruddin dan Sandiaga ini. Kata Ali, Sandiaga lebih berpeluang memimpin PPP, sebab mekiliki jaringan politik yang baik.
"Saya rasa lebih berpeluang Sandiaga, mulai dari kesiapan jaringan politik, hingga modal kapital," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (7/9/2022).
Hanya saja, lanjut Ali, Komjen Syafruddin sama dengan Suharso yang berpusat dengan kekuatan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
"Selain itu jaringan Kommjen Syafruddin sama dengan Suharso Monoarfa yang berpusat pada Jusuf Kalla, sehingga akan sulit bagi Syafruddin untuk mengalahkan jaringan Sandiaga yang notabene dikelilingi oleh jaringan yang sedang berkuasa saat ini, ditambah kekuatan jaringan pemodal yang juga berada di belakannya," jelasnya.
Merespons isu itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel, Imam Fauzan mengatakan jika pihaknya tidak ingin mengurusi perseteruan yang ada di tingkat DPP. "Kalau itu (Suharso diberhentikan) silakan hubungi orang DPP, Pak Amir (Wakil Ketua Umum PPP)," katanya.
Dirinya pun mengakui jika nomor Wakil Ketua umum DPP PPP, Amir Uskara yang juga orang tua Imam Fauzan tidak aktif. Benar omongan, Imam. ERA yang mencoba meminta komentar Amir Uskara, belum direspons hingga berita ini diturunkan
"Sudah tiga hari mi tidak aktif," lanjutnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulsel ini menyebutkan jika pihaknya fokus menghadapi Pemilu 2024.
Apalagi dirinya menargetkan PPP bisa merebut salah satu kursi wakil pimpinan, paling tidak masuk tiga besar pada Pemilu 2024. "Kami fokus kerja elektoral, yang pastinya kami di Sulsel tetap solid. Kalau masalah itu (pemberhentian ketua umum) kita serahkan DPP dan kami yakin DPP bisa selesai dengan cepat," bebernya.
Disinggung apakah kader di tingkat kabupate atau kota akan terbelah dua merespons gonjang-ganjing DPP, Imam berujar mantap. "Kami yakin tidak (terpecah)," tutupnya.