Cari Cawapres, Jokowi Harus Perhatikan Isu Korupsi
"Iya, jadi cari tokoh yang tidak berperkara secara hukum. Tidak korupsi dan mereka punya semangat untuk memberantas korupsi," katanya, kepada era.id, di Jakarta, Senin (16/7/2018).
Menurut Ube, dalam mencari sosok pendamping, Jokowi harus memfokuskan kepada rekam jejak di bidang anti korupsi. Tujuannya, untuk menimbulkan kepercayaan dari publik.
"Pertama memiliki kapasitas sebagai seorang cawapres, misalnya menyatukan bangsa, kapasitas memimpin, menguasai bidang-bidang tertentu misalnya kapasitas di bidang ekonomi. Memang pertimbangan kapasistas menjadi penting supaya pantas menjadi cawapres," katanya.
Kedua, lanjut Ube, pertimbangan integritas juga menjadi penting. "Integritas akan membangun kepercayaan publik kepada cawapres sehingga memperkuat dan menguatkan calon presiden. Ketiga, harus mempertimbangkan respons dunia internasional,” tuturnya.
Ube menambahkan, pemilih muda menggemari sosok yang cerdas, santun dan muda. "Itu yang laku untuk pemilih muda di Indonesia," jelasnya.
Sejumlah nama cawapres mulai muncul ke permukaan. Salah satunya adalah Mahfud MD. Kata Ube, sosok Mahfud sangatlah cocok menjadi cawapres Jokowi.
"Ya cocok saja. Pak Mahfud kan figur yang cerdas dan santun. Hanya satu saja dia tidak muda. Pemilih jika melihat calon yang muda berpandangan lebih punya optimisme," kata dia.