Diminta Pendemo Jadi Presiden, Edy Rahmayadi: Nanti Istiqoroh Dulu
ERA.id - Gelombang demonstran tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali berlangsung di Sumatera Utara (Sumut), Senin (12/9/2022).
Diperkirakan ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aksi Bela Rakyat (Akbar) 1209 Sumatera Utara menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan.
Mereka menuntut agar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan beberapa tuntutan mereka ke Pemerintah Pusat salah satunya menolak kenaikan harga BBM. Selain itu, pedemo mendesak pemerintah agar menstabilkan harga kebutuhan pokok serta menegakkan supermasi hukum.
Sebelum menemui pedemo, Edy sendiri diketahui mengikuti rapat di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan. Dia mengaku langsung bergegas meninggalkan Gedung DPRD Sumut untuk menemui para pedemo.
"Saya tahu itu kau demo salah satunya ingin ketemu saya. Saya sedang acara di DPRD, saya izin meninggalkan tempat karena saya ingin menerima kalian," katanya dari atas mobil komando.
Edy bahkan mengaku sudah mengetahui maksud para pedemo menggelar unjuk rasa ke Kantor Gubernur Sumut. Para pedemo kemudian tampak terkesima saat mantan Pangkostrad itu menyampaikan alasannya dirinya tahu meski belum mendengarkan orasi mereka.
"Saya tahu walaupun belum dengar apa demo kalian. Tapi saya mendengar pakai hati, saya sudah tahu itu," tegasnya.
Edy pun meminta agar para pedemo segera membubarkan diri dengan tertib setelah aksi itu memicu sejumlah ruas jalan menjadi macet. Dia juga meminta para pedemo untuk berinisiatif menanam cabai di rumah dan melakukan pengiritan.
"Habis ini kalian meninggalkan tempat karena begitu banyak jalan macet semua kalian bikin. Saya bukan melarang kalian menyampaikan pendapat, silahkan. Tetapi jangan terlalu lama-lama," tutupnya.
Kesempatan itu kemudian disambut salah satu pedemo yang tengah berada di dalam kerumunan massa aksi. Dengan suara lantang, dia ingin Edy Rahmayadi menjadi presiden dalam kontestsi pemilihan umum 2024.
"Bapak periode tahun depan saya tidak ingin bapak menjadi gubernur, tapi kami ingin menjadi bapak presiden," teriaknya disambut sorak riuh massa aksi.
Ia sendiri tampak menanggapi santai keinginan pedemo tersebut. Mantan Ketua Umum PSSI itu bahkan meminta para pedemo tidak berbicara politik.
"Ya nanti istiqoroh dulu. Begini Bapak Ibu sekalian saya terima ini (tuntutan), saya akan menindaklanjuti ini. Bukan berbicara politik, saya minta ini tidak berbicara politik dan bukan berpolitik kita," pungkasnya.