Menantu Rizieq Shihab Orasi Saat Demo PA 212: Jangan-jangan BBM Dinaikin Buat Biaya Kampanye 2024

ERA.id - Menantu Habib Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas mencurigai kenaikan BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu bertujuan untuk membiayai kampanye Pemilu 2024 nanti.

Hal itu disampaikan Muhammad  bin Husein Alatas saat berorasi dalam aksi demo PA 212 yang menolak naiknya harga BBM bersubsidi.

"Ada yang ngomong jangan-jangan BBM dinaikin padahal minyak turun, jangan-jangan buat biaya kampanye. Kalau itu betul kacau atau tidak? Kacau (teriak massa). Maka tuntutan aksi hari ini bukan cuma turun BBM, harus turun juga harga pokoknya serta penegakan hukum, betul?" kata Husein Alatas dari atas mobil komando, di sekitar Patung Kuda, Jakpus, Senin (12/09/2022).

Dia mengatakan mestinya harga BBM turun ketika harga minyak dunia juga turun. Namun yang terjadi, kata menantu Rizieq ini, harga BBM naik ketika harga minyak dunia turun.

"Minyak dunia naik atau turun? Minyak dunia naik atau turun? Turun. Harusnya BBM di Indonesia naik apa turun? Turun. Naik atau turun? Turun. Tapi di Indonesia naik apa kaga? Naik," ucapnya.

Husein Alatas lalu menyinggung kasus pembunuhan Brigadir Yosua (Brigadir J) di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Dia mengatakan PA 212 akan mengawal kasus kematian Brigadir J.

Menantu Habib Rizieq ini menyebut, kasus pembunuhan Brigadir J merupakan masalah HAM.

"Kira-kira siap tidak kawal kasus pelanggaran HAM? Siap atau tidak? Siap atau tidak? Siap (balas massa). Maka dari mobil komando ini kita ingatkan, kita akan terus kawal kasus Brigadir J. Betul? Betul. Betul? Betul. Siap kawal? Siap. Siap kawal?" kata Husein Alatas.

"Ini bukan soal agama saudara, bukan. Ini bukan soal agama, atau suku, dan etnis tertentu, bukan. Tapi ini adalah pelanggaran HAM, betul? Betul. Siap kawal kasus Brigadir J? Siap. Siap usut kasus Sambo? Takbir? Allahu akbar. Takbir? Allahuakbar. Karena jangan-jangan, dugaan kuat otak eksekutor yang mengeksekusi brigadir J, dia juga yang pelaku KM 50, betul? Betul. Betul?" imbuh Alatas.

Seperti diketahui, Persaudaraan Alumni (PA) 212 berdemo menolak kenaikan harga BBM di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat (Jakpus).

Mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Komisaris Utama PT Pertamina Persero Basuki Tjahara Purnama (Ahok) turun dari jabatannya.

Pantauan ERA, Senin (12/09/2022), sejumlah massa PA 212 dan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) sudah berada di sekitar Patung Kuda, Jakpus, sekitar pukul 14.00 WIB.

Sejumlah spanduk dan kertas kecil berisi tulisan, beserta mobil komando, mewarna demo mereka. Dari beberapa spanduk dan kertas itu, beberapa di antaranya bertuliskan "Pecat Ahok dari Pertamina", "Aparat arogan berjiwa Sambo dilarang mendekat", "Jokowi bikin bangkrut negara", "Turunkan harga sembako, TDL, LPG, mencekik rakyat #Jokowi mundur, "Jokowi gagal mensejahterakan rakyat Indonesia, turunkan harga BBM atau Jokowi turun", dan masih banyak lagi.