BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Peraian Indonesia

ERA.id - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat untuk waspada gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan di Indonesia pada 18-19 September 2022.

Sub Koordinator Analisis dan Prediksi Meteorologi Maritim BMKG, Furqon Alfahmi mengatakan, bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. 

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. 

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan Banten, perairan selatan Jawa Barat, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Arafuru," kata Furqon di Jakarta, Sabtu (18/9/2022). 

Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25-2.5 meter di Selat Malaka, perairan timur P. Simeulue-Kep. Nias, Laut Natuna Utara, perairan Kep. Anambas, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Sabalana-Kep. Selayar, Selat Sumba bagian barat. 

Kemudian, Selat Sape bagian selatan, perairan selatan P. Sumba, perairan P. Sawu, perairan Kupang-P. Rotte, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan selatan Flores, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera, perairan timur Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai, perairan selatan Kep. Aru, Laut Arafuru.

Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, perairan selatan Bali - Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten - NTB.

Maka, BMKG selalu menghimbau masyarakat untuk waspada, terutama bagi nelayan yang menggunakan moda transportasi seperti perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m). 

Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m). Kemudian, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). 

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujarnya.