Viral Video Kapolri Tuduh Ferdy Sambo Lima Kali Bohongi Dirinya dalam Kasus Brigadir J
ERA.id - Viral di media sosial wawancara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai mantan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo yang membohongi Listyo soal kasus pembunuhan Brigadir J.
Wawancara Listyo di salah satu program stasiun televisi ini diunggah akun TikTok @dioysius. Awalnya, Listyo mengaku dekat dengan Ferdy Sambo hanya karena jabatan dan tugas dari seseorang yang menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
"Karena memang tugas Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam, salah satunya melaksanakan tugas untuk melakukan pengamanan dan pengawalan internal, dan salah satunya terhadap pimpinan. Jadi otomatis di dalam setiap kegiatan saya, Ferdy Sambo lebih banyak bersama saya dibandingkan dengan pejabat utama yang lain. Itu posisinya seperti itu," kata Listyo dilihat ERA di akun TikTok @dioysius, Selasa (20/9/2022).
"Tapi itu adalah posisi karena jabatan yang bersangkutan," sambungnya.
Listyo membenarkan Ferdy Sambo terlibat di kasus pembunuhan Brigadir J. Dia menerangkan Ferdy Sambo harus bertanggungjawab karena telah membunuh Brigadir J.
Mantan Kabareskrim ini menerangkan Kadiv Propam seharusnya menjadi contoh. Namun karena Ferdy Sambo terkena kasus, tindakan tegas harus dilakukan. Lebih lanjut, Listyo mengungkapkan dirinya sempat dibohongi Ferdy Sambo dari kasus Brigadir J ini.
"Ya termasuk saya juga di awal, dibohongi. Tapi saya sampaikan kepada yang bersangkutan untuk bicara jujur pada saat itu, dia menyampaikan bahwa faktanya seperti itu," ucap Listyo.
Kapolri pun mengatakan dirinya bertanya hingga lima kali ke Ferdy Sambo dari kasus Brigadir J ini. Namun, sambungnya, mantan Kadiv Propam Polri ini tak juga jujur.
"Saya tanya berkali-kali mungkin sampai 5 kali, sampai terakhir pada saat mau kita patsuskan, ya dia masih mempertahankan. Walaupun itu sudah banyak keterangan-keterangan yang kemudian kita dapatkan yang berubah ya," katanya.
"Termasuk (Bharada) RE, termasuk saudara yang lain-lain, Kuat, dan sebagainya, dia tetap mempertahankan gitu. Jadi saya kira itu sudah menjadi pilihan yang bersangkutan. Jadi ya, kita harus tindak tegas," ungkap Listyo.