Survei Median: Banyak yang Ingin Ganti Jokowi
Hasilnya, sebanyak 44,1 persen responden memilih Jokowi memimpin kembali, sementara 47,9 persen memilih Jokowi diganti oleh tokoh lain, dan 8 persen tidak menjawab.
"Tidak dipungkiri Jokowi sudah berhasil dalam membangun infrastruktur. Namun, akibat dari buruknya kinerja ekonomi dan naiknya harga, ini kemudian membuat tingkat mempertahankan kembali petahana pada 2019 relatif menurun dari bulan April ke Juli. Ditambah lagi dengan publik merasa tidak yakin dalam 9 ke depan mampu memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia," kata Direktur Peneliti Median Sudarto dalam paparannya di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Meski demikian, saat ini elektabilitas Jokowi masih lebih tinggi dari pada tokoh lain, sebesar 35,7 persen. Di bawahnya, Prabowo memiliki elektabilitas 22,6 persen, Gatot Nurmantyo sebesar 6,8 persen, Anies Baswedan sebesar 5,2 persen, serta nama-nama lainnya.
Kata Sudarto, hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat menganggap belum ada tokoh yang mampu mengganti Jokowi saat ini.
"Masyarakat gamang antara mengganti atau mempertahankan Jokowi di 2019. Tapi, masyarakat yang ingin Jokowi diganti oleh tokoh lain belum menemukan figur yang tepat untuk menyalurkan aspirasinya," kata dia.
Sudarto melanjutkan, pihak oposisi juga masih berhati-hati dalam mencari capres dan cawapres untuk bertarung melawan Jokowi secara imbang.
"Jika Pihak oposisi mampu meramu menyajikan tokoh paslon yang mampu meraih simpati masyarakat, ini akan memberatkan Jokowi," kata dia.