Survei Median: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Tertinggi
Direktur riset Median Sudarto menyebut, elektabilitas PDIP sebesar 26 persen, sedangkan Partai Gerindra di posisi dua yaitu sebesar 16,5 persen. Sementara itu, untuk posisi ketiga ditempati Partai Golkar dengan elektabilitas sebesar 8,8 persen.
"Angka elektabilitas PDIP dan Gerindra diperkirakan terjadi karena sosok Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto yang terus menjadi pusat perhatian publik jelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019," ucap Sudarto di Rumah Makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Sudarto menambahkan, Jokowi yang dianggap berafiliasi dengan PDI Perjuangan turut menyumbang kenaikan elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Begitu pula situasi yang terjadi pada Partai Gerindra dengan Prabowo sebagai tokoh sentral.
"Semakin ramai pemberitaan dua orang ini, semakin panas persaingan dua orang ini maka menimbulkan efek kenaikan elektabilitas bagi Jokowi di PDIP dan Prabowo di Gerindra," ujar Sudarto.
Sementara itu, partai di luar PDIP dan Gerindra tak ada kenaikan signifikan, bahkan beberapa cenderung menurun karena tokoh partainya tidak terlalu terekspos seperti Jokowi dan Prabowo. "Partai-partai lain tidak ada efek apa-apa (karena popularitas Jokowi dan Prabowo)," lanjut Sudarto.
Sudarto melanjutkan, jika situasi ini terus berlanjut, kenaikan elektabilitas PDIP dan Gerindra diprediksi akan terus meningkat, mengingat Prabowo dan Jokowi terus menjadi sentral opini publik. Sedangkan partai di luar itu akan sulit mendongkrak elektabilitasnya.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh provinsi se-Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistem multistage random sampling, dengan margin of error 2,9 persen. Survei dilakukan pada rentan 6-15 Juli 2018.