Pengamat Sebut Kritik AHY Soal Infrastruktur ke Jokowi Hanya untuk Memantik Konflik Semata

ERA.id - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai Ketua Umum Demokrat Agus Harimuti Yudhoyono tidak berbasis data ketika menyindir Presiden Joko Widodo dalam hal pembangunan infrastruktur.

Dia mengatakan tindakan AHY hanya untuk memantik konflik untuk kepentingan pribadi di pilpres 2024.

"Kritik itu tidak masalah, menjadi masalah ketika justru hanya berbasis ketidaksukaan, atau sekedar memantik konflik semata," ujar Dedi.

Dedi menuturkan ada cara yang lebih politis dan berdampak, misalnya mengoreksi kebijakan yang akan dijalankan, bukan yang sudah dilakukan pemerintah.

Selain itu, dia berkata AHY seharusnya mengkampanyekan gagasan ke depan, bukan kembali ke belakang dengan perbandingan.

Dedi pun kembali berkata kritik AHY kental nuansa politis dibandingkan nuansa oposisi pada pemerintah. Dia melihat AHY mencoba mendapatkan suara dengan cara menyerang Jokowi.

"Meskipun, ini normatif, hanya statemen tanpa data, beresiko akan dikembalikan ke SBY, yang juga pasti punya kekurangan," ujar Dedi.

erdasarkan data, SBY hanya membangun jalan tol sepanjang 189,2 km sejak 2004 hingga 2019.

Sedangkan Jokowi, telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada tahun 2014. Bahkan, 750 km jalan tol lagi ditargetkan selesai pada 2024.

Kemudian, tercatat memang ada 18 bendungan mulai konstruksi di era SBY. Namun, seluruhnya diselesaikan di era Jokowi. Jokowi juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat. Jika diakumulasi, ada 30 bendungan yang selesai dibangun di era jokowi. Di era jokowi, ditargetkan juga ada 27 bendungan lagi hingga 2024.

Selanjutnya, tercatat ada 24 bandara dibangun di era SBY. Sedangkan di era Jokowi sebanyak 29 bandara. Jokowi bahkan diketahui menargetkan bakal ada 9 bandara baru maupun revitalisasi hingga 2024.

Selain itu, 316.590 km jalan desa selesai konstruksi di era Jokowi.

Capaian infrastruktur desa yang ada di era Jokowi, antara lain 1.597.539 m jembatan; 1.474.544 unit air bersih desa; 501.054 unit irigasi desa; 12.297 pasar desa, dan 42.357 posyandu.