PKS Dekati Golkar Jelang Pilpres 2024, NasDem: Masih Bisa Goyang Dumang

ERA.id - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai, belum ada koalisi kuat dan langgeng hingga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, karena dinamika politik masih sangat cair.

Hal ini merespons kabar PKS membuka komunikasi dengan Golkar untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Padahal, PKS digadang-gadang akan menyatu dengan NasDem dan Demokrat.

"Semua kan masih lakukan komunikasi satu dan lainnya. Apa jaminan koalisi yang ada akan berangkat? Kan nahkodanya belum ada. Masih bisa kocok ulang, goyang dumang juga masih bisa," kata Willy kepada wartawan, dikutip Kamis (29/9/2022).

Kata Willy, NasDem juga membuka komunikasi dengan partai-partai politik. Namun jika nantinya PKS memilih KIB, tentunya rencana koalisi dengan partainya akan bubar.

Meski begitu, Willy menegaskan NasDem memiliki batas waktu hingga akhir tahun, sebelum mengumukan pasangan capres-cawapres yang akan diusung.

"Itu yang saya bilang dinamika. Nasdem juga buka komunikasi yang lain juga buka," kata Willy.

"Tapi Nasdem masih time limit, November kita punya satu nama dan paket koalisi," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut partainya sedang dekat dengan Golkar. Kedekatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendekati KIB.

"Sebetulnya kami ke Golkarnya ya. Apakah nanti dengan KIB, ya mungkin dari situ (Partai Golkar) pintu masuknya," ujar Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9).

Mardani mengatakan, PKS tengah menyusun sejumlah skenario untuk menentukan koalisi Pemilu 2024. Makanya PKS tak cuma dekat dengan NasDem dan Demokrat saja, tetapi juga Golkar.

"Tentukan ada skenario pertama. Kalau enggak berhasil, ada skenario kedua. Kalau enggak berhasil, pakai skenario ketiga," kata Mardani.