Tragedi Kanjuruhan Mengoyak Marwah Bangsa, PP Muhammadiyah Minta Ada Investigasi Objektif
ERA.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan tragedi sepak bola di stadion Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 130 orang telah mengoyak marwah bangsa Indonesia. Investigasi harus dilakukan secara tuntas.
Haedar menyatakan sungguh prihatin dan menyampaikan duka mendalam atas kematian dalam jumlah sangat besar dalam kerusuhan dan tragedi yang terjadi pada pertandingan sepakbola di stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) malam.
“Kami menyesalkan petistiwa tragis tersebut, lebih-lebih menyangkut nyawa manusia yang besar jumlahnya, padahal satu jiwa saja sangat berharga yang harus dijaga,” tutur Haedar dalam pernyataannya, Minggu (2/9).
Muhammadiyah menyebut, sesuai pemberitaan, jumlah kematian akibat kerusuhan tersebut termasuk deretan yang tertinggi di dunia dari sejumlah kerusuhan yang pernah terjadi. Belum terhitung korban luka-luka akibat kerusuhan tersebut.
Publik di berbagai media massa dan media sosial pun menyesalkan cara dan tindakan dalam menangani kerusuhan tersebut, sehingga terjadi korban meninggal yang besar. Banyak pihak menyesalkan kenapa kerusuhan sampai terjadi dan korban begitu banyak jatuh.
Haedar menyampaikan perlu adanya investigasi yang objektif dan tuntas dari berbagai aspek atas kerusuhan dan terjadinya korban jiwa yang besar itu. Hal ini karena kasusnya bukan hanya nasional tetapi sudah berskala global.
“Tragedi ini mengoyak marwah bangsa dan negara Indonesia,” ujar Haedar.
Tragedi tersebut terjadi usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya. Akibatnya, sedikitnya 130 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Presiden Joko Widodo telah meminta kejadian ini diusut dan liga sepak bola dihentikan sampai evaluasi menyeluruh tuntas.