Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 125 Orang, Mahfud MD Berharap Tak Bertambah Korban Lagi
ERA.id - Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah Indonesia sangat terpukul atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang memakan ratusan korban jiwa.
Mahfud pun menyebut, tragedi Kanjuruhan ini menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga terbesar dengan jumlah korban tewas terbanyak di dunia sepak bola.
"Mudah-mudahan tidak bertambah karena sekarang masih ada (korban) di rumah sakit dan sebagainya, kalau tidak bertambah (korban meninggal), kita ini akan menjadi negara terbesar ketiga yang dunia persepakbolaannya memakan korban besar di dunia," kata Mahfud saat konferensi pers di Gedung Kemenkopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Mahfud menjelaskan negara pertama dengan korban meninggal terbanyak di dunia sepak bola adalah Peru, yakni 328 jiwa. Kedua, adalah negara Ghana dengan korban tewas 126 jiwa.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyebut, jumlah korban tewas dari tragedi Kanjuruhan sebesar 125 jiwa. Namun, masih banyak korban yang dirawat akibat tragedi ini.
Dia tidak ingin korban yang sedang dirawat ini meninggal dunia. Oleh karenanya, Mahfud mengatakan pemerintah akan mengurus semua biaya pengobatan ke korban yang sedang dirawat.
"Biar negara yang mengurus seluruh perawatan bagi yang sakit, yang masih dirawat, dan sebagainya, perlu obat ini, obat itu, perlu rumah sakit ini, rumah sakit itu, supaya dilakukan dengan baik termasuk di dalamnya trauma healing," jelasnya.
Dari tragedi ini, pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF. Mahfud menerangkan tim ini dipimpin oleh dirinya sendiri. TGIPF ini akan menyelesaikan tragedi Kanjuruhan paling lama tiga Minggu ke depan.
"Itu yang tugasnya kira-kira akan bisa diselesaikan, diupayakan selesai dalam dua atau tiga minggu ke depan," kata Mahfud.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi klarifikasi bahwa jumlah korban yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang. Sebelumnya, disebutkan 129 orang.
Hal ini berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan kab/kota, jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
"Saat ini data terakhir hasil pengecekan verifikasi Dinkes jumlahnya 125, tadi 129, karena ada tercatat ganda," kata Jenderal Sigit dikutip Senin (3/10/2022).