Survei Indikator : Ganjar Stabil di Puncak Elektabilitas, Prabowo dan Anies Tertinggal di Bawah
ERA.id - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden (capres) 2024. Survei tersebut menunjukkan nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo stabil di puncak elektabilitas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam simulasi 10 nama, Ganjar mendapat 30,2 persen suara yang disusul Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jauh di bawahnya dengan 22,5 persen.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya memperoleh 18,2 persen suara dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil di bawahnya dengan 7,8 persen.
"Dari simulasi 10 nama, trennya tidak berubah banyak. Top three masih dipegang oleh Ganjar Pranowo," kata Burhanuddin dalam rilis survei bertajuk 'Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintah dalam Bidang Ekonomi, Hukum & Prospek Elektoral Jelang 2024', Minggu (2/10/2022).
Dalam simulasi tiga pasangan calon, nama Ganjar juga berada di posisi puncak elektabilitas dengan perolehan 43,4 persen suara apabila didampingi Menteri BUMN Erick Thohir.
Sementara pasangan Prabowo-Puan tertinggal di angka 29,4 persen dan paling dasar ada nama Menko Perekonimian Airlangga Hartanto didampingi Ridwan Kamil dengan 11 persen.
Simulasi berikutnya adalah pasangan Ganjar-Erick 36,6 persen, Prabowo Subianto-Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar 25,7 persen, dan Anies- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 24,8 persen.
"Jadi kalau dilihat tidak ada pasangan yang sampai 50 persen, tidak ada satupun pasangan yang bisa menang satu putaran. Artinya masih sangat dinamis apa yang akan terjadi kedepan," kata Burhanuddin.
Survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 13-20 September 2022. Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih pemilu.
Jumlah responden 1.220 orang yang diperoleh melalui metode multistage random sampling dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 1.200 responden.
Angka margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.