Terganjal Kasus Formula E, PKS Masih Galau Dukung Anies Lebih Awal
ERA.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat berencana mengumumkan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (caperes) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, lebih awal bersamaan dengan Partai NasDem.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, tertundanya dukungan PKS untuk Anies karena adanya sejumlah kasus yang menyeret nama orang nomor satu di DKI itu.
"Apresiasi sama NasDem, tetapi PKS masih terus bermusyawarah. Maunya kan barengan, tapi ada kasus-kasus tertentu yang membuat kita mengikhlaskan biar NasDem duluan," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Adapun kasus-kasus yang dimaksud Mardani salah satunya yaitu, dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anies diketahui sempat menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas dugaan kasus tersebut.
Akibatnya, banyak yang berspekulasi bahwa Anies berpotensi menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.
"Iya (kasus Formula E)," kata Mardani.
"sebagaimana berita-berita tidak pasti, yang pasti kan penetapan dulu kalau sudah ditetapkan plus ya jangan lagi ada upaya-upaya kriminalisasi yang tidak ada dasar begitu," imbuhnya.
Meski begitu, Anggota Komisi II DPR RI itu menegaskan, PKS tidak juga terlalu bergantung pada kejelasan dugaan-dugaan kasus hukum yang membelit Anies. Hanya saja saat ini memang sedang fokus mencari formula terbaik untuk menemukan pasangan capres-cawapres terbaik.
Selain itu, PKS juga lebih senang jika syarat ambang batas presiden 20 persen sudah terbentuk, sebelum bicara soal tokoh yang hendak diusung.
"Maunya kita, pertama itu koalisi 20 persen dulu. Habis itu capres-cawapres, jangan capresnya saja. Kan kalau masih cuma capres bahasanya undanganya belum resmi mau nikah dengan siapa," papar Mardani.
Walaupun belum mengusung Anies secara resmi, Mardani mengatakan hubungan PKS dengan Anies sangat baik. Begitu juga dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat yang digadang-gadang bakal menjadi rekan koalisi.
"Kita lagi musyawarah lagi mencari yang terbaik," kata Mardani.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh masih optimis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat akan berkoalisi dan sepakat mengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Surya mengatakan, berdasarkan pengalamannya sebagai politisi, peluang PKS dan Demokrat berkoalisi dengan NasDem di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sangat terbuka lebar.
"Dari apa yang saya pahami sebagai praktisi politisi, Insyaallah semuanya (PKS dan Demokrat) menyatukan pikiran, semangat, tekad bersama dengan NasDem, Insyaallah," kata Surya dalam konferensi pers di NasDem Tower, Gondangdia, Senin (3/10).
Meski begitu, Surya mengaku akan mengkomunikasikan pilihan Partai NasDem dengan calon-calon partai politik koalisi, termasuk PKS dan Demokrat.
Kalaupun ada yang tidak cocok dengan pilihan partainya, Surya pun tak mau memaksa.
"Nanti kita lihat teman-teman semua, nanti ngomong, 'eh kau lihat calon NasDem ini ganteng apa tidak?' kita tanya dulu dia," kata Surya.