Bahas Pemilu 2024, Jokowi Bertemu Megawati di Istana Batutulis Seperti Jelang Pilpres 2014 dan 2019
ERA.id - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan di Istana Batutulis tidak bisa dianggap sebagai pertemuan biasa. Sebab, tempat itu merupakan lokasi Megawati kerap mengeluarkan keputusan penting.
Misalnya pada 2018. Kala itu Megawati mengumumkan PDIP akan kembali mengusung Jokowi sebagai capres dan memilih Ma’ruf Amin sebagai wakilnya pada Pilpres 2019.
Di lokasi itu, pada 2009, terjadi kesepakatan antara Megawati dengan Prabowo Subianto sebagai pasangan capres dan cawapres.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan hal-hal terkait agenda Pemilu 2024 juga tidak luput dari pembahasan dalam kesempatan itu.
“Agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan,” kata Hasto dalam pesan tertulis.
Hasto menuturkan dalam tradisi pemimpin yang benar-benar berjuang demi masa depan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia maka diperlukan suatu tradisi menyepi dan berkomtemplasi guna membahas secara jernih terhadap arah masa depan bangsa dan negara.
Hal itulah, kata dia yang secara periodik dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi. “Dialog dilakukan selama 2 (dua) jam. Makanan secara khusus dipersiapkan oleh Ibu Megawati berupa jagung, kacang bogor, pisang rebus, talas, dan juga nasi uduk. Dari makanan untuk menjamu Presiden Jokowi sendiri penuh dengan semangat kerakyatan,” katanya.
Lebih lanjut, Hasto berkata Megawati sendiri sejak bulan Maret 2020 telah menginstruksikan untuk menanam 10 tanaman pendamping beras seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, porang, dan lain-lain.
“Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2.5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan. Karena itulah Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi, agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan,” kata Hasto.
Dalam diskusi tersebut, Hasto juga berkata dibahas langkah-langkah penting di dalam menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan.
“Ibu Mega memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan, dan Beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis. Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik,” ujarnya.
Disebut-sebut kader PDIP yang kerap diunggalkan dalam survei untuk menjadi calon presiden adalah Ganjar Pranowo.
Mayoritas survei menempatkan Ganjar dalam tiga besar tokoh yang potensial menjadi capres. Gubernur Jawa Tengah itu bersaing dengan Prabowo dan Anies Baswedan.