Rupiah Melemah Capai Rp15.331, Menko Airlangga: Negara Lain Lebih Parah
ERA.id - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui nilai tukar rupiah saat ini turun sebesar 6,5 persen dibandingkan dolar AS.
Meski demikian, Airlangga mengatakan banyak negara yang mengalami penurunan lebih parah seperti Inggris yang minus 20 persen.
Dia juga memastikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) RI mampu tumbuh di atas 6 persen.
Sementara dari segi inflasi, Menko Airlangga mengingatkan faktor utama inflasi ada di sektor energi. Adapun penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri akan memberi dampak selama empat bulan terhadap inflasi domestik.
"Dari pengalaman beberapa tahun lalu, terlihat inflasi akan naik selama empat bulan, tetapi akan melandai kembali kemudian," ujar Menko Airlangga Hartarto pada Selasa (11/10/2022) dikutip dari Antara.
Seperti diketahui, dikutip dari Antara, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah, masih tertekan ekspektasi pengetatan moneter yang agresif oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
Rupiah pagi ini melemah 13 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp15.331 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.318 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah masih berpeluang tertekan hari ini terhadap dolar AS.
"Faktor-faktor yang menekan rupiah masih sama seperti kemarin yaitu ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif hingga akhir tahun ini karena bank sentral AS lebih memprioritaskan pengendalian inflasi dibandingkan pertumbuhan ekonomi," ujar Ariston.