Anggota TNI di Bukittinggi Maki Jurnalis Saat Liput Kecelakaan, Dandim Agam Langsung Bertindak
ERA.id - Anggota TNI di Agam, Sumatera Barat, memaki jurnalis saat sedang bertugas. Belakangan, sikap arogansi itu diketahui Komandan Komando Distrik Militer 0304 Agam, Sumatera Barat, Letkol Czi Renggo Yudi.
Renggo pun memohon maaf kepada wartawan di Kota Bukittinggi itu. Selaku pimpinan TNI, Dandim berjanji tetap memproses secara hukum militer terhadap anggota TNI inisial VJ.
Renggo juga menyayangkan sikap dan respons dari VJ ketika berhadapan dengan seorang jurnalis TV nasional bernama Wahyu Sikumbang, ketika meliput peristiwa kecelakaan sepeda listrik di lapangan kantin, yang membuat satu korban tersiram minyak goreng karena tertabrak saat menemani kakaknya berjualan.
"Saya sangat menyayangkan, perlu evakuasi ke internal, pembinaan satuan, kita tekankan bahwa seluruh anggota akan selalu berkomunikasi baik di lapangan bersama wartawan setelah ini," katanya.
Dandim memastikan proses hukum tetap dilanjutkan terhadap VJ, meski dia sudah dipertemukan dengan Wahyu dan wartawan lainnya, bahkan berjabatan tangan dan saling memaafkan.
"Sekali lagi, saya minta maaf, saya punya banyak anggota yang tentunya banyak sifat dan watak. Mungkin saat kejadian yang bersangkutan sedang ada masalah atau kondisi tidak stabil," kata Dandim.
Ia mengatakan anggota TNI berinisial VJ telah ditindak yang termasuk dalam pelanggaran hukum disiplin tidak murni. Jika terbukti bersalah bisa ditegur atau ditahan diikuti sanksi administratif, seperti penundaan lanjutan pendidikan bahkan penurunan pangkat.
Wahyu Sikumbang saat dimintai pendapatnya mengatakan, peristiwa yang dialaminya menjadi akumulasi kejadian yang hampir sama dari VJ ke beberapa wartawan sebelumnya.
"Ini sebenarnya sudah akumulasi dari kejadian yang hampir sama dilakukan beberapa waktu lalu rekan wartawan juga dimaki saat membuat berita tentang dugaan perjudian di pasar malam lapangan kantin. Hal yang sangat disayangkan adalah saat berita viral anggota TNI menjadi korban penganiayaan oknum anggota motor gede, kami mendukung tindak lanjut hukum seadil-adilnya kepada korban melalui liputan berulang, tapi malah wartawan juga dimaki oleh oknum ini. Harusnya berterima kasih, ini malah sebaliknya," katanya menjelaskan.
Ia menambahkan kejadian itu bukanlah satu kesalahan komunikasi dan bisa jadi bentuk dari kearoganan. "Jadi, saya menyimpulkan ini bukan kesalahan komunikasi, tidak mungkin salah yang sama berulang kali. Jelas ini bentuk kearoganan dari oknum yang sama, tapi karena sudah diselesaikan baik-baik dan sudah ada permintaan maaf, saya maafkan dan semoga tidak terulang lagi," pungkasnya.
Pertemuan antara wartawan di Kota Bukittinggi bersama Dandim Agam berakhir dengan jabat tangan dan berpelukan antara VJ dengan Wahyu Sikumbang.