Jangan Sembarangan Sebar Berita tentang Bunuh Diri, Bisa Timbulkan Suicide Contagion, Apa Itu?
ERA.id - Bunuh diri merupakan suatu hal yang sensitif dan sebenarnya tidak boleh sembarangan beritanya disebarluaskan. Penyebaran berita bunuh diri secara sembarang bisa saja menimbulkan suicide contagion.
Suicide contagion merupakan tindakan bunuh diri yang menular. Orang-orang yang berisiko tertular adalah mereka yang terpapar berita bunuh diri atau orang terdekat mereka melakukan hal tersebut.
Orang-orang tersebut biasanya memang tengah mengalami depresi dan sangat rentan terhadap kabar tentang bunuh diri. Ini membuat mereka bisa saja meniru dan melakukan tindakan yang sama.
"Suicide contagion itu berangkat dari penelitian menunjukkan, jika seseorang sedang rentan secara emosional, mendengar kabar atau cerita tentang bunuh diri, maka ada kemungkinan mereka akan meniru," ujar Peneliti Kesehatan Mental dalam Pencegahan Bunuh Diri dan pendiri Emotional Health for All (EHFA), Dr. Sandersen Onie, saat ditemui di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Untuk itu, berita bunuh diri sebaiknya tidak perlu disebarluaskan demi mencegah terjadinya suicide contagion. Keadaan orang yang menerima pesan tentang bunuh diri itu tidak mudah untuk diketahui, sehingga baiknya berhati-hati menyebarkan beritanya.
"Bunuh diri bisa terjadi di klaster-klaster secara geografis. Makanya kalau ada berita bunuh diri yang nggak perlu disebar, sering lewat pesan, itu tidak perlu," tuturnya.
"Kalau yang menerima itu orang yang sedang rentan, kita tidak tahu apakah mereka bisa terdorong melakukan upaya bunuh diri. Suicide contagion itu sangat kompleks, jadi penting berhati-hati akan apa yang kita beritakan," tambah Dr. Sandersen.
Dokter Sandersen sendiri melalui Emotional Health for All (EHFA) menyediakan layanan bantuan bagi orang-orang yang memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri. Bagi yang tengah merasakan atau mengetahui orang yang sedang mengalami pemikiran tersebut, bisa kunjungi lama ini https://ehfa.id/ dan minta bantuan.