KIB Pamer Punya Tiket Capres 2024, Airlangga ke Partai lain: Kalau Ada yang Mau Gabung, Langsung Teken
ERA.id - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memamerkan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah memenuhi persyaratan presidential threshold (PT) 20 persen untuk mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan Airlangga di hadapan Presiden Joko Widodo saat acara puncak HUT Partai Golkar ke-48 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
"Partai Golkar bersama dengan PAN dan PPP sudah punya tiket Pak Presiden, untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden untuk 2024," kata Airlangga.
Dia lantas mengibaratkannya seperti tiket pertandingan bola. Namun, tingkat yang dikantongi KIB merupakan kelas premium.
"Tiketnya kalau nonton bola, tiket premium Pak Presiden, di atas batas minimal," katanya.
Airlangga lantas menggoda petinggi-petinggi partai politik hadir. Dia mengatakan, tiket capres yang dimiliki KIB bisa lebih naik kelas lagi asalkan mereka yang hadir ikut gabung dengan koalisinya.
"Tapi kalau dibantu oleh teman-teman ketua umum di depan, tiket premium ini jadi VIP, Pak Presiden," katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu pun mengatakan, KIB masih sangat terbuka bagi anggota baru. Dia bahkan memastikan akan langsung menandatangani kerja sama jika ada partai politik yang bersedia bergabung malam ini.
"Untuk teman-teman partai yang lain, Partai Golkar sangat terbuka, inklusif, siapapun boleh bergabung, yang malam ini siap bergabung kita siap teken-teken," kata Airlangga.
HUT Partai Golkar ke-58 dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo. Sejumlah petinggi partai politik juga ikut bergabung.
Diantaranya yaitu, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (paling meriah), Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-habsyi, Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Lalu hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.