Cerita di Balik Dilema Kumis Superman
Yang menjadi permasalahan, Cavill yang berperan sebagai August Walker dalam film Mission: Imposible - Fallout, memiliki perawakan gagah dan berkumis, sedangkan dalam film Justice League--sebagai Superman-- Cavill tidak berkumis. Cavill pun diminta untuk mencukur kumisnya dan menggunakan kumis palsu saat kembali syuting film Mission: Imposible - Fallout.
Tapi produser Mission: Impossible, Christopher McQuarrie menolak usulan tersebut, ia juga tidak mengizinkan Cavill mencukur kumisnya untuk mengambil adegan ulang di film Justice League.
Perlu kamu tahu, aktor 35 tahun asal Inggris itu bukanlah aktor sembarangan, sejumlah film layar lebar memukau pernah dia mainkan. Selain memerankan August Walker dalam film Mission: Impossible- Fallout, Cavill juga bermain sebagai Superman dalam tiga film DC yaitu; Man Of Steel (2013), Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) dan Justice League tahun lalu.
Akhirnya, Warner Bros sebagai tempat produksi film Justice League menggunakan efek Computer-generated imagery (CGI) untuk menghapus kumis Cavill di pascaproduksi. Namun, dari hasil CGI itu terlihat bibir atas Cavill tampak buram. Banyak penggemar yang menyadari efek tersebut dan menghujat Warner Bros.
Dilansir dari Empire's Film Podcast, Senin (6/8/2018) dalam sebuah wawancara McQuarrie menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara Warner Bros dengan Paramount Picture, selaku tempat produksi film Mission: Impossible - Fallout, mengenai bencana kumis Cavill.
McQuarrie menerangkan, saat kumis Cavill masih menjadi sengketa, dia sempat bertemu dengan sutradara Justice League, Charles Roven di mana dalam kesempatan itu, Roven meminta restu McQuarrie agar Cavill diperbolehkan mencukur kumisnya.
“(Dia bilang) kami butuh bantuanmu dan kami harus mencukur kumis Cavill. Kami membutuhkannya untuk kembali (syuting),” kata McQuarrie meniru ucapan Raven.
Menanggapi permohonan tersebut, McQuarrie berbicara dengan Jake Myers yang juga menjabat sebagai produser Mission: Impossible - Fallout. Alhasil, Myers memperbolehkan kumis Cavill dicukur, namun dia tidak bersedia Cavill menggunakan kumis palsu dan lebih memilih untuk menunggu kumis Cavill tumbuh.
Alasan McQuarrie dan Myers menolak Cavill menggunakan kumis palsu karena kamera yang digunakan untuk syuting film Mission: Impossible menggunakan kamera dengan lensa 75mm. Dengan lensa tersebut gambar nampak sangat detil, kumis palsu akan selalu nampak palsu meski sudah dimodifikasi sebagus apapun.
Myers pun menghitung biaya ganti rugi syuting dari waktu yang dibutuhkan Cavill untuk menumbuhkan kumisnya kembali, dalam kalkulasinya muncul angka 3 juta dolar. McQuarrie setuju menerima ganti rugi 3 juta dolar dan menutup produksi Mission: Impossible untuk sementara waktu hingga Cavill memiliki kumisnya kembali.
Namun, Paramount ternyata punya ide lain, dan menolak usulan tersebut. Mereka lebih suka Cavill menggunakan efek CGI dalam film Justice League dan jadilah Superman berkumis CGI seperti yang kalian lihat.
"Seseorang dari Paramount Pictures berkata, 'Apa yang sedang terjadi? Apa yang kamu bicarakan? Tidak mungkin kami akan melakukan itu (menunggu kumis tumbuh)'," kata McQuarrie meniru ucapan orang Paramount.
Baca Juga : Kehilangan Kumis, Superman Berkabung