Ribuan Polisi Korup dan Terlibat Narkoba Dipecat Duterte
Kepolisian Nasional Filipina (PNP) telah memberhentikan total 2.181 perwira kepolisian nakal dari kesatuan tersebut. Semuanya terjadi sejak Rodrigo Duterte mulai menjabat sebagai presiden pada Juni 2016 lalu.
"PNP akan selalu tegas dalam membersihkan jajarannya," kata juru bicara kepresidenan Harry Roque seperti dikutip dari Xinhua yang dilansir Antara, Senin (6/8/2018).
Jumlah itu termasuk 1.828 personel yang melakukan pelanggaran berat serta 353 lainnya yang terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang.
"(Jumlah) ini merupakan bagian dari 6.401 perwira kepolisian, yang kasus administratifnya sudah diselesaikan terkait berbagai pelanggaran, termasuk keterlibatan dalam kejahatan, kesalahan berat, kelalaian tugas, pelanggaran serius, penyelewangan jabatan, ketidakjujuran dan korupsi," kata jubir.
Roque mengatakan pemerintahan Duterte bertekad untuk terus menegakkan disiplin di organisasi kepolisian. Ketika mulai menjalankan jabatan pada Juni 2016, Duterte menyatakan tekad untuk mereformasi kepolisian Filipina beranggotakan 190.000 personel, membersihkan korupsi serta menumpas kejahatan.
Berbagai laporan menyangkut keterkaitan polisi dengan kasus penculikan, perdagangan narkoba, perampokan, penyiksaan dan kejahatan-kejahatan lainnya terus merongrong kepolisian.
Keadaan itu mengacaukan kampanye pemerintahan Duterte untuk menumpas perdagangan narkoba dan kejahatan. Duterte telah berkali-kali memperingatkan para polisi untuk bekerja secara profesional dan tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dapat merusak citra dan kredibilitas kepolisian.
Pada 1 Agustus, Duterte sekali lagi memperingatkan bahwa ia akan mengakhiri polisi-polisi yang terlibat dalam kejahatan.
"Ini janji saya pada kalian, termasuk para personel berseragam, jangan terlibat narkoba atau menjadi pembunuh bayaran, karena saya akan membuat kalian menjadi proyek saya," tegas Duterte.
Pernyataan itu ia sampaikan saat berpidato pada perayaan ke-68 tahun pembentukan Dewan Keamanan Nasional dan ke-69 tahun Badan Koordinasi Intelijen Nasional di Pasay City.
"Kalian bisa jamin bahwa akan ada proyek untuk kalian dan benar-benar (proyek) itu untuk membebaskan atau mengakhiri kalian. Kalau saya tidak melakukan itu, tidak akan ada yang berjalan di negara kita pada saat ini sementara kita dibombardir dengan narkoba, tampaknya tidak ada seorang pun yang mematuhi hukum."