Menang Pemilu Israel Versi Hitung Cepat, Benjamin Netanyahu: Rakyat Inginkan Keamanan
ERA.id - Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkesempatan besar memenangkan pemilu setelah memimpin hasil sementara. Ia disebut bakal membentuk parlemen pemerintah meski hasil akhir belum diumumkan.
Menurut Times of Israel, pada pukul 5:30 pagi waktu setempat, Kamis (3/11/2022), Komite Pemilihan Pusat telah menghitung 4.325.033 surat suara yang berjumlah 89 persen dari semua suara.
Diperkirakan penghitungan suara itu akan selesai pada Kamis malam, yang sejauh ini kemenangan masih dipegang Netanyahu.
Netanyahu diproyeksikan untuk memenangkan 65 kursi, memberikan mantan perdana menteri mayoritas yang nyaman untuk membentuk pemerintahan dari 120 kursi Knesset.
Jumlah tersebut diperkirakan akan berubah karena para pejabat belum mulai menghitung apa yang disebut surat suara bersampul ganda yang diberikan oleh anggota pasukan keamanan, tahanan, penyandang disabilitas, diplomat yang bertugas di luar negeri, dan lainnya.
Meski demikian perubahan signifikan pada keseimbangan antara blok Netanyahu dan lawannya tidak terlihat mungkin.
“Rakyat menginginkan yang berbeda. Mereka menginginkan keamanan,” kata Netanyahu, dikutip Times of Israel, Kamis (3/11/2022).
Meski hasil akhir belum diumumkan, para pendukungnya sudah merayakan kemenangan tersebut dari hasil sementara.
Sementara itu, koalisi yang dibentuk untuk menjadi pemimpin di Israel terdiri dari partai Likud milik Netanyahu, partai ultra-Ortodoks Shas dan partai Persatuan Torah Yudaisme. Selain itu, ada pula partai sayap kanan Zionisme Agama yang dipimpin oleh Bezalel Smotrich, yang mencakup faksi Otzma Yehudit ekstremis Itamar Ben Gvir.
Negosiasi koalisi biasanya memakan waktu berminggu-minggu atau lebih lama, dan Netanyahu tidak akan menerima mandat untuk membentuk pemerintahan sampai paling cepat minggu depan.
Kantor Presiden Isaac Herzog mengatakan bahwa dia akan mulai bertemu dengan perwakilan dari partai-partai di Knesset untuk mendengarkan rekomendasi mereka untuk perdana menteri minggu depan, setelah hasil pemilihan selesai dan disahkan.
Netanyahu merupakan pemimpin Israel yang 12 tahun berturut-turut berkuasa. Tahun lalu ia terpaksa digulingkan dan mengakhiri masa jabatannya. Ia juga terlibat berbagai tuduhan serius atas tiga kasus korupsi.